REPUBLIKA.CO.ID,
Nama Usmani datang untuk melambangkan harapan bersatunya kerajaan Islam.
Sebelum tiba di Anatolia, Sulaiman Shah bertekad kembali ke Mahan. Tapi, di tengah perjalanan dia wafat. Kepemimpinan digantikan putranya Ertoghrul.
Berbeda dengan keputusan ayahnya untuk pulang, Erthogul justru melanjutkan perjalanan ke Anatolia. Saat itu, Anatolia dipimpin oleh Bani Seljuk yang juga dari kalangan Turki.
Maka, kedatangan Erthogul pun disambut baik. Hubungan pun semakin erat ketika Erthogul dan pengikutnya membantu tentara seljuk di bawah sultan Ala' al-Din.
Hingga, kemudian Mongol datang bermaksud menghancurkan Seljuk. Dinasti Seljuk mulai goyah, Turki Usmani mengambil kesempatan untuk mengambil alih kuasa di Anatolia. Dengan dukungan pengikutnya, Usman pun memproklamasikan berdirinya Turki Usmani.
Tamara Sonn dalam Islam: A Brief History menuturkan, perebutan kekuasaan antara Seljuk dan Mongol melemahkan Seljuk, sehingga memungkinkan Usmani membangun kekuasaan mereka di Anatolia pada abad ketiga belas.
“Nama Usmani datang untuk melambangkan harapan bersatunya kerajaan Islam; khalifah Abbasiyah (yang telah rontok) di Kairo lebih memilih memenuhi panggilan sultan Islam Turki Usmani daripada di bawah perlindungan Mamluk,” ujarnya.
Usman bin Erhogrul merupakan yang pertama diangkat untuk memimpin di tanah yang sebelumnya dijabat oleh sultan-sultan Seljuk.
Dalam beberapa tahun, wilayah Turki Usmani membentang dari Suriah ke Danube. Meski Turki Usmani didirikan oleh Usman, pemerintahan mulai berjalan sejak putranya, Urkhan, berkuasa.
Kerajaan Turki Usmani merupakan kerajaan Islam yang paling besar dan paling lama berkuasa. Kerajaan ini terkenal ahli berperang.
Mereka dapat mengembalikan kerajaan Arab yang terpecah belah menjadi satu komando kepemimpinannya serta dapat menaklukkan kerajaan Mamluk dan Kerajaan Romawi Timur (Byzantium).
Tujuh abad Turki Usmani memimpin Muslimin. Tentu, itu bukanlah waktu singkat untuk berdirinya sebuah imperium. Wilayah kekuasaanTurki begitu luas yang dengannya penyebaran agama Islam pun mendunia.
Dengan usia yang panjang, Turki Usmani telah berhasil menancapkan sejarah yang brilian dan peninggalan yang cemerlang.