REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Siaran azan di saluran TV Inggris, Channel 4 dinilai anggota parlemen Angie Bray sebagai sesuatu yang merendahkan. Bray mempertanyakan layanan azan tersebut apa akan lebih baik bagi komunitas Muslim.
Meski demikian, Kepala Eksekutif Channel 4, David Abraham, mengatakan azan tersebut sesuai dengan layanan publik. Channel 4 menyiarkan azan setiap pagi selama Ramadhan. "Kita menayangkan seri sejarah Islam tahun lalu yang kami tayangkan saat waktu utama," ujar Abraham dikutip Huffingtonpost.
Dia mengatakan ide untuk menayangkan azan tersebut sesuai dengan kewenangan. "Kewenangan ini meminta kami untuk menyesuaikan dengan minat dan pandangan sosial yang beragam. Kami dapat tunjukkan bahwa kami sangat serius," katanya mengungkapkan.
Pejabat Channel 4, Lord Burns, mengatakan siaran azan menerima sangat sedikit reaksi negatif. Dia mengatakan menonton azan itu merupakan masalah pilihan bagi pemirsa.
Dia mengatakan siaran pukul 3 pagi tersebut menarik 183 ribu penonton. Padahal, sebelumnya acara tanpa azan hanya menyedot 35 ribu penonton.