Rabu 10 Jul 2013 15:31 WIB

Mualaf MASK Buat Lagu untuk Mualaf

Rep: Agung Sasongko / Red: Djibril Muhammad
Calon mualaf saat bersyahadat di Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Calon mualaf saat bersyahadat di Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Apapun bisa dijadikan medium dakwah. Salah satunya adalah lagu. Medium ini selanjutnya dimanfaatkan Fianne Alisya Braja, penggiat dakwah di kalangan mualaf untuk memperkuat syiar Islam yang telah dirintisnya.

"Mengapa lagu, saya pikir ini merupakan yang berbeda. Belum ada mualaf yang berdakwah lewat lagu," kata dia saat berbincang dengan ROL, Selasa (9/7).

Ada enam lagu yang diciptakan wakil ketua Paguyuban Mualaf Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK) ini. Keenam lagu itu mewakili semangat dan introspeksi Fianne atas kehidupan yang dijalaninya. Satu lagu yang merepresentasikan kedua hal tersebut adalah 'Ketika Aku Memilih.'

Lagu ini diciptakanya ketika ia terbangun malam hari. Selepas tahajud, ia coba menarik inspirasi selepas menghadap sang Khalik lalu ia tuangkan ke dalam bait lagu. Prosesnya sederhana. Tak butuh waktu lama bagi Ketua Gerakan Al-Isya Nurul Baqi ini menyelesaikan lagu ciptaanya itu. "Karena dari hati, ya jadinya cepat," kata dia.

Lagu itu, kata Fianne, selanjutnya diberitahukan kepada koleganya sesama pengiat dakwah di kalangan mualaf, Ihsan Mokoginta. Oleh Ihsan, lagu itu diproses dan direkam. "Rekamannya juga cepat kok, sebulan saja sudah kelar," kata dia.

Yang menarik, lagu ini dibawakan seorang mualaf juga, namanya Banny Hehanusa. Banny dianggap pas mengisi karakter vokal yang akan menjadi ruh lagu tersebut. "Ya, karena ini karya mualaf, penyanyinya sih maunya mualaf juga. Alhamdulillah, Banny bersedia menyanyikannya," kata dia.

Selesai produksi, lagu-lagi ini nantinya akan didistribusikan kepada para mualaf dan majelis taklim yang kebetulan berada dalam kordinasi Fianne dan Ihsan. "Rencananya memang, seluruh Indonesia bisa terjangkau lagu ini. Kalau memungkinkan ya internasional, Insya Allah," kata Fianne.

Ke depannya, karya Fianne dikomersilkan dengan harapan hasil penjualan lagu itu akan dialokasikan bagi rumah singgah khusus kalangan mualaf. Rumah singgah itu berlokasi di Cirendeu, Tangsel.

"Alhamdulillah, ada orang yang mewakafkan tanahnya sekitar 1.000 meter persegi. Di tanah inilah, kelak mereka yang mualaf akan dididik tak hanya menyoal agama tetapi keterampilan," kata istri dari Okto Brawijaya Tri ini.

Mini album ini akan diluncurkan secara resmi pada pekan awal Ramadhan. Peluncurannya pun dibuat sederhana, dengan dihadiri para mualaf dan majelis taklim. "Insya Allah, apa yang saya lakukan ini akan bermanfaat," kata dia.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement