Rabu 03 Jul 2013 17:21 WIB

Mualaf Inggris Sempat Kikuk Ketika Berwisata, Ada Apa?

Rep: Agung Sasongko/ Red: Karta Raharja Ucu
Mualaf (ilustrasi).
Foto: blogspot.com
Mualaf (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS -- Berkulit putih dan mengenakan hijab. Dua hal yang kontras bagi masyarakat Barat dan kerap dipertanyakan kalangan Muslim sendiri. Situasi inilah yang dialami Diva Allot, mualaf asal Inggris.

Ketika berkunjung Yasmine Hammet, Tunisia, Diva merasa kikuk dengan apa yang dialaminya. Beruntung, suaminya yang merupakan keturunan Pakistan mengurangi rasa kikuk itu.

"Mereka tidak bisa menerima saya seorang warga Inggris. Mereka justru menilai saya seorang Aljazair," kata Diva sembari tersenyum, seperti dikutip Onislam.net, Rabu (3/7).

Rasa kikuk pun menghilang. Diva coba menikmati masa liburannya selayaknya wisatawan. Tak lupa ia terapkan keyakinan barunya dalam prilaku keseharian. Ketika hendak berenang, ia kenakan burkini, pakaian renang khusus Muslimah.

"Saya cukup senang ketika tidak ada yang menanyakan mengapa saya harus mengenakan pakaian ini. Tentu ini merupakan hal yang bagus," katanya.

Begitu pula ketika menyantap makanan. Diva memastikan makanan yang ia konsumsi merupakan makanan halal. Ia dan suami tak segan meninggalkan restoran yang menyajikan makanan non-halal. "Apakah ini semua makanan halal atau ada makanan yang mengandung babi," tanya Diva setiap kali menyambangi restoran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement