REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Menteri Agama Suryadharma Ali meminta agar kuota haji Indonesia ditambah hingga 370 ribu orang per tahun. Permintaan ini sebagai dispensasi pemotongan kuota tahun haji 2013 sebesar 20 persen yang diminta Kerajaan Arab Saudi.
Menag menyampaikan permintaan ini kepada Wakil Menteri Haji Saudi Hatim bin Hasan Qadi di pertemuan tertutup yang berlangsung satu jam, Senin (24/6). Dalam pertemuan itu, kata Menag, Hatim menyampaikan Arab Saudi tidak bisa mencabut aturan 20 persen kuota. Ini karena proyek perluasan Masjidil Haram harus berjalan dan kalau tidak dibatasi akan membahayakan jamaah.
Proyek renovasi Masjidil Haram, kata dia, akan berjalan selama tiga tahun. Baru pada 2017 jamaah haji seluruh dunia menjadi normal kuotanya. Karena sudah menjadi normal dan Masjidil Haram makin luas, Suryadharma meminta agar kuota jamaah Indonesia dinaikkan hingga 370 ribu per tahun di 2017.
Apa jawaban Hatim? Suryadharma mengutip Hatim mengatakan, "Rumah ini adalah rumah Allah SWT, Kabah ini adalah milik Allah, haji ini adalah milik Allah juga. Maka itu kita serahkan ke Allah SWT saja. Insya Allah!".
Kepada pers, Hatim mengatakan pemerintah Saudi sangat peduli pada nyawa jamaah haji Indonesia. Pembangunan Masjidil Haram pun berjalan temporer dan setelah tuntas maka semua negara akan berbahagia. Sekarang tengah dibangun lintasan tawaf baru yang nantinya bisa menampung 105 ribu jamaah per jam.
Hatim juga menegaskan kalau permintaan negosiasi kontrak pemerintah Indonesia dengan muasasah (pengelola haji Arab Saudi) akan dikoordinasikan. Negosiasi itu mencakup pemondokan, bus, pesawat, dan lainnya. "(Negosiasi) kontrak (pascapemotongan kuota) akan menjadi perhatian pemerintah Saudi," katanya