Senin 24 Jun 2013 21:00 WIB

Kemenag Beri Penjelasan ke Calhaj Sumenep Gagal Berangkat

Jamaah calon haji (calhaj) Indonesia (ilustrasi).
Foto: Republika/Mursalin Yasland
Jamaah calon haji (calhaj) Indonesia (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SUMENEP--Pimpinan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sumenep, Jawa Timur, mengumpulkan 109 calon haji yang dinyatakan gagal berangkat ke Mekkah pada tahun ini.

Kepala Kantor Kemenag Sumenep Idham Chalid, Senin (24/60 , menjelaskan, sebanyak 109 dari 803 calon haji setempat tercatat sebagai calon haji yang gagal berangkat sebagaimana keputusan pemerintah Arab Saudi.

"Untuk menghindari hal-hal tak diinginkan, kami mengumpulkan 109 calon haji tersebut guna menerima pemberitahuan secara resmi dan langsung tentang persoalan itu," ujarnya di Sumenep.

Dalam pertemuan tersebut, kata dia, pihaknya meminta ratusan calon haji yang gagal berangkat pada tahun ini supaya tidak mempercayai kemungkinan adanya oknum yang mengiming-imingi bisa memberangkatkan mereka.

"Kami imbau mereka supaya waspada. Kami menerima laporan sudah ada oknum yang ingin memanfaatkan persoalan tersebut untuk mencari keuntungan pribadi dengan menawarkan jasa bisa memberangkatkan calon haji pada tahun ini," ucapnya.

Ia juga mengemukakan, pihaknya menerima protes dari para calon haji yang dinyatakan gagal berangkat pada tahun ini. "Protes merupakan hal yang wajar dan manusiawi. Namun, setelah kami jelaskan secara rinci tentang penyebab pengurangan kuota haji itu, mereka memakluminya. Penentuan calon haji yang gagal berangkat itu berdasarkan porsi nomor urut," katanya.

Salah seorang calon haji, Khudaifi mengaku kecewa setelah mengetahui dirinya termasuk calon haji yang gagal berangkat pada tahun ini.

"Kami sebenarnya sudah menyiapkan mental dan segala kebutuhan untuk menunaikan ibadah haji. Namun, ternyata belum bisa berangkat pada tahun ini. Rasa kecewa pasti ada. Namun, mau bagaimana lagi, karena ini merupakan kebijakan pemerintah Arab Saudi," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement