Sabtu 15 Jun 2013 09:57 WIB

Kanwil Kemenag Jabar Siap Sosialisasi Pemotongan Kuota Haji

Rep: Lingga Permesti/ Red: Dewi Mardiani
Calon jamaah haji Indonesia
Foto: ANTARA
Calon jamaah haji Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Propinsi Jawa Barat, Athoilah, mengaku tak ada langkah khusus dalam menghadapi kemungkinan pemotongan kuota haji Indonesia di tahun ini. Namun, pihaknya mengaku siap menyosialisasikan segala kemungkinan kepada jamaah haji, Senin (17/6) mendatang.

"Kemarin (Kamis), Kemenag sudah menggelar rapat dan koordinasi. Kemungkinan akan disosialisasikan pada Senin kepada para calon jamaah haji asal Jawa Barat," ujar Athoilah ketika dihubungi, Sabtu (15/6). Ia juga berharap, negosiasi Menteri Agama kepada Kerajaan Arab Saudi dapat berjalan lancar.

Jika pun ada pemotongan kuota haji, sosialisasi dan penjelasan kepada calon jamaah haji akan terus dilakukan. "Sekitar 20 persen calon jamaah haji dari masing-masing kota tidak akan berangkat haji. Jadi misalnya dari 1.000 calon jamaah asal Jabar, hanya 800 orang yang berangkat." Nantinya, kata Athoilah, calon jamaah haji yang terkena pemotongan kuota akan berangkat di tahun 2014. Sampai Mei, calon jamaah haji asal Jabar sebanyak 37.366 orang.

Dalam berita sebelumnya, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kementerian Agama (Kemenag), Anggito Abimanyu meminta Kanwil Kemenag di masing-masing daerah menyampaikan formulasi pemotongan ini.

Anggito menjelaskan, ada empat formulasi pemotongan. Pertama dari daftar kuota yang ada saat ini, pastikan jamaah yang tidak masuk pemotongan adalah mereka yang sudah melunasi Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH). Kedua, pastikan jamaah yang tidak masuk pemotongan adalah mereka yang belum pernah sama sekali menunaikan ibadah haji.

Ketiga, pastikan jamaah haji yang sudah lanjut usia dengan kemampuan fisik terbatas atau dengan kursi roda, agar tidak masuk kuota jamaah haji 2013. Keempat pastikan prioritas sesuai nomor urut bagi jamaah yang mendaftar paling awal hingga terbaru. "Dari daftar itulah baru dipotong 20 persen," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement