Kamis 13 Jun 2013 11:08 WIB

Demi Melayani Tamu Allah, Madinah pun Ikut Berbenah

Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi.
Foto: wayfaring.info
Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID,  Oleh Ferry Kisihandi

Pemerintah Arab Saudi tak berhenti pada proyek pemekaran Masjidil Haram di Makkah. Impian lainnya kini mereka labuhkan di Madinah.

Mereka berencana mewujudkan sebuah kota ibadah. Ide dituangkan di tanah seluas 1,6 juta meter persegi sepanjang Jalan Hijrah, Madinah. Kelak, wilayah ini mampu menampung 200 ribu jamaah haji maupun umrah.

Fasilitas-fasilitas modern akan didirikan di sana, dilengkapi dengan sistem transportasi publik yang memadai. “Raja Abdullah telah memerintahkan Kementerian Keuangan untuk mengimplementasikan proyek tersebut,” kata Gubernur Madinah Pangeran Faisal bin Salman, seperti dikutip laman berita Arab News, Selasa (11/6).

Proyek pembangunan ini, ujar dia, diyakini akan mampu meningkatkan layanan kepada para jamaah yang mengalir ke Madinah. Dia menuturkan, sumber dana berasal dari dana investasi publik milik pemerintah. Nanti, dana tersebut digelontorkan melalui Kementerian Keuangan. Lokasi proyek pun berdekatan dengan Masjid Nabawi.

Menurut Faisal, proyek mencakup pendirian stasiun kereta api dan terminal bus, kantor-kantor pemerintahan, dan sebuah rumah sakit dengan 400 tempat tidur. Dia menambahkan, sejumlah hotel dan apartemen juga akan dibangun. Faisal pun berpromosi harga kamar-kamar hotel terjangkau. Menurutnya, hotel bintang lima di Makkah dan Madinah mestinya tak menetapkan tarif tinggi pada jamaah.

Bangunan hotel dan apartemen, Faisal menjelaskan, merupakan bagian dari kota berkelas dunia tersebut yang bakal bisa mengakomodasi 200 ribu jamaah. Dia berterima kasih kepada Raja Abdullah yang telah memberikan lampu hijau pada pembenahan wilayah Madinah. Faisal menyebutnya sebagai proyek yang penting.

Warga Arab Saudi dan ekspatriat memberikan sambutan hangat. Mereka menganggapnya sebagai jalan pembuka bagi era baru layanan bagi para jamaah. “Ini sebuah proyek brilian,” kata Asisten Sekjen World Assembly of Muslim Youth (WAMY) Mohammad Badahdah. Dia mendesak pemerintah merancang kota baru tersebut untuk pendidikan Islam bagi para jamaah seluruh dunia.

Menurutnya, kota semacam ini dibutuhkan seiring dengan ketidakmampuan bangunan-bangunan di sekitar Masjid Nabawi menampung jamaah yang kian bertambah. Dia mengharapkan adanya sistem transportasi yang bagus. Dengan demikian, jamaah dapat dengan mudah bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Termasuk, saat mereka menuju Masjid Nabawi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement