Rabu 12 Jun 2013 14:57 WIB

Sopir Taksi Ini Jadi Pelopor Pembangunan Mushala di Bandara San Francisco

Rep: Rosita Budi Suryaningsih/ Red: Heri Ruslan
 Bandara San Francisco
Foto: wikimedia
Bandara San Francisco

REPUBLIKA.CO.ID, Seorang supir taksi Royal Cab, Hasan Khan (52 tahun), menjadi pelopor berdirinya mushala di Bandara San Francisco, Amerika Serikat.

Imigran dari Pakistan ini mengumpulkan kurang lebih 300 petisi dari sesama supir taksi. Isi petisi tersebut adalah untuk mendesak bandara agar memberikan fasilitas mushala dan tempat wudhu.

 

Sebelum dibuat fasilitas tempat wudhu ini, para supir taksi ini harus membawa air dalam botol besar untuk berwudhu. Pilihan lain adalah menggunakan kamar mandi yang berada di dalam terminal Bandara, dan sering membuat risih para penumpang.

Menurutnya, memang tak semua orang bisa menghargai perbedaan agama. Bagi orang kristen, mereka hanya perlu berdoa seminggu sekali, sedangkan bagi mereka yang muslim perlu melakukan sholat yang menjadi rutinitas sehari-hari. Dengan disediakannya fasilitas ini, mereka pun sangat bersyukur.

 “Kami sangat senang,” ujar salah seorang supir taksi yang berasal dari Yaman, Ahmed Algazali.

Undang-undang negara bagian dan federal mewajibkan majikan untuk mengakomodasi praktik keagamaan pekerja kecuali jika memang terlalu membebani perusahaan. Pihak bandara mengakui memang dibutuhkan biaya khusus untuk menyediakan fasilitas ini, namun tidak terlalu besar dan merugikan.

Sejak peristiwa pengeboman 9/11, banyak muslim di Amerika yang mengahadapi diskriminasi dan stereotip yang buruk karena identitas islam mereka. Padahal  sekitar 7 juta muslim di Amerika, merupakan muslim yang paling moderat di seluruh dunia. Muslim di Amerika punya komitmen yang kuat dan tetap memegang teguh iman mereka.

Menurut mereka, tak akan ada koflik ingeren yang terjadi dalam kehidupan masayarakat modern dengan kesalehan secara syariat Islam bagi mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement