Rabu 29 May 2013 12:12 WIB

Arah Kiblat Masjid di Padang Menyimpang

Arah Kiblat - ilustrasi
Arah Kiblat - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Praktisi hisab dan rukyat Muhammadiyah Sumatera Barat Firdaus AN mengemukakan sejumlah masjid dan mushala yang ada di Padang mengalami penyimpangan arah kiblat dari yang seharusnya.

"Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Padang, dari 200 masjid dan mushala yang diteliti hanya sekitar 30 rumah ibadah yang ditemukan arah kiblatnya tepat," kata Firdaus AN di Padang, Rabu (29/5).

Menurut dia, arah kiblat yang tepat untuk kota Padang adalah posisi 65,3 derajat dari utara ke barat dan 24,7 derajat dari barat kearah kiblat.

"Namun, berdasarkan temuan di lapangan penyimpangan arah kiblat mulai dari 1 hingga 40 derajat sehingga ketika shalat tidak lagi tepat menghadap ke arah Kabah yang berada di Masjidil Haram Mekkah," katanya mengungkapkan.

Berdasarkan perhitungan, jika arah kiblat menyimpang satu derajat saja di Padang, maka akan terjadi pergeseran dari Kabah sejauh 120 kilometer dan jika penyimpangannya mencapai 40 derajat maka kiblat akan menghadap melampaui Afrika Selatan.

Ia menjelaskan, terjadinya penyimpangan arah kiblat disebabkan beberapa faktor di mana jika hal ini terus dibiarkan maka arah menghadap shalat tidak lagi ke Kabah.

Penyebab pertama, menurut dia, selama ini pemahaman yang berkembang di Padang arah kiblat selalu menghadap ke barat. "Hal ini keliru karena yang benar, arah kiblat posisinya 24 derajat ke barat," kata dia yang juga merupakan anggota Badan Hisab dan Rukyat Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumbar.

Kemudian, ada yang mematok arah kiblat mengacu kepada posisi matahari terbenam, padahal posisi matahari terbenam selalu mengalami pergeseran setiap hari.

"Berikutnya, ada yang menentukan arah kiblat menggunakan kompas yang dijual di Mekkah. Padahal kompas yang dijual di Mekkah tidak dibuat oleh warga setempat," katanya melanjutkan.

Ia mengatakan, jika menetapkan arah kiblat menggunakan kompas yang dijual di Mekkah maka akan menunjukan arah 80 derajat, sementara yang benar adalah 72,5 derajat.

Lalu, ada pengurus masjid dan mushala yang arah kiblatnya tidak tepat akibat dihukum oleh tanah dan bangunan serta ada yang menetapkan kiblat hanya berdasarkan musyawarah tanpa menggunakan metode yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan.

Sebelumnya, menyikapi hal itu Kantor Kementerian Agama wilayah Sumatera Barat mendirikan tugu standar arah kiblat di halaman kantor tersebut pada sebagai pedoman dan patokan arah kiblat yang benar Sumbar.

Pemancangan perdana dilakukan langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama wilayah Sumatera Barat Ismail Usman pada Selasa (29/5) pukul 16.18 WIB dengan mempedomani arah bayangan benda yang menghadap ke posisi matahari.

Menurut Ismail, pada pukul 16.18 WIB posisi matahari tepat berada di atas Kabah atau disebut Rasydul Qiblat sehingga bayangan tugu tersebut dapat menjadi standar pedoman arah kiblat.

Berdasarkan pengukuran yang dilakukan maka ditetapkan arah kiblat untuk Sumatera Barat berada pada posisi titik ordinat utara ke barat 65 derajat 18 menit 47,54 detik dan dari barat ke utara pada 24 derajat , 41 menit 12,46 detik.

"Dengan adanya tugu standar arah kiblat diharapkan tidak ada lagi sengketa dan perdebatan tentang arah kiblat di Sumatera Barat," katanya menegaskan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement