REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Mantan pengikut Ahmadiyah warga Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, minta pemerintah memberikan jaminan kesejahteraan hidup dengan mengucurkan bantuan dana untuk berwirausaha atau memberikan pekerjaan yang layak.
"Pemerintah harus memperhatikan mantan Ahmadiyah yang sudah masuk Islam, karena mereka tidak punya pekerjaan," kata mantan pengikut Ahmadiyah, Rani Rahmawati usai mengikuti prosesi pertobatan 20 jamaah Ahmadiyah di Masjid Besar Baiturrochman, Tasikmalaya, Senin.
Ia berharap, dana untuk berwirausaha bagi mantan pengikut Ahmadiyah yang menganggur bisa mandiri dan sejahtera.
Selain itu, Rani berharap pemerintah memperhatikan nasib guru-guru PAUD atau Raudhatul Athfal (RA) mantan pengikut Ahmadiyah untuk diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
"Saya minta mantan Ahmadiyah yang bekerja di PAUD dan RA diangkat jadi PNS," kata Rani.
Menteri Agama RI, Suryadharma Ali yang menghadiri prosesi pertaubatan jamaah Ahmadiyah di Tasikmalaya tersebut mengatakan akan membantu ekonomi mantan pengikut Ahmadiyah.
Bahkan, menteri menjanjikan beasiswa pendidikan bagi anak-anak atau pemuda yang putus sekolah untuk melanjutkan kembali sekolahnya.
"Saya berjanji akan memberi beasiswa kepada mereka supaya sekolahnya bisa lanjut," katanya.
Rencana lainnya, meneti akan membangun sekolah PAUD dan RA bagi mantan pengikut Ahmadiyah di Kabupaten Tasikmalaya. Sementara terkait permintaan diangkat menjadi PNS, ia menyerahkan sepenuhnya kepada Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya.
"Ini (permintaan PNS) mohon Pemkab perhatikan," katanya.