Ahad 19 May 2013 07:14 WIB

Alquran untuk Muslim NTT

Alquran untuk Muslim NTT
Foto: BWA
Alquran untuk Muslim NTT

REPUBLIKA.CO.ID, Pernahkah Anda membayangkan sulitnya warga desa terpencil di NTT untuk mendapatkan satu mushaf Alquran?

Di desa-desa terpencil minoritas Muslim Nusa Tenggara Timur dan desa Kabupaten Selayar Sulawesi Tenggara yang berbatasan dengan NTT tidak akan ditemukan satu toko pun yang menjual Alquran.

Maka, bila warga ingin membeli Alquran harus melakukan perjalanan  laut dan darat ke ibukota kabupaten atau propinsi yang menempuh waktu sehari semalam, tentu harus membelinya dengan harga yang lebih mahal daripada di kota Jakarta.

Oleh karena itu melalui project Al-Qur’an Road Trip NTT, Badan Wakaf Al-Qur’an menghimpun wakaf dari kaum Muslim. Maka terkumpulah sekitar 2.500 mushaf Alquran.

Alquran wakaf ini dibawa ke NTT dengan menumpang Kapal Dakwah Nelayan NTT yang berlayar perdana ke NTT setelah menjalani proses renovasi di Tanjung Burung dan Karang Antu Banten.

Setelah menempuh perjalanan sepuluh hari dari Jakarta, kapal dakwah yang memuat ribuan Alquran wakaf itu akhirnya merapat di Pelabuhan Sagu, Adonara, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (4/5).

Pengiriman Alquran yang didistribusikan selama dua pekan pada 16-31 Mei oleh tim Al Qur’an Road Trip dan partner lapang BWA.

Alquran disebarkan ke lima puluh desa terpencil di lima kabupaten yakni Flores Timur, Lembata, Alor, Timor Tengah Selatan dan  Sika serta dua desa di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Tenggara yang berbatasan dengan NTT. “Jadi rasionya per desa mendapatkan 50 AlQuran,” ujar Ustadz Ariefuddin Anwar, partner lapang BWA di NTT.

Menurut Pimpinan Pondok Pesantren Ikhwanul Mukminin, Adonara, tersebut pembagian wakaf Alquran ini dilakukan untuk memicu budaya membaca kitab suci umat Islam itu di desa-desa terpencil. 

“Daerah-daerah yang kita jangkau itu pada umumnya, akses ke pasar sangat sulit. Ke pasarnya saja sangat susah, apalagi beli Alqurann,” tegas nazir wakaf kapal dakwah tersebut.

Warga Selayar misalnya, untuk sampai pada pasar kabupaten saja, mereka harus menempuh perjalanan 30 jam dengan menggunakan perjalanan laut dan darat. Dari desa ke kabupatennya 15 jam, dari kabupaten ke pasarnya juga sekitar 15 jam.

“Dengan adanya distribusi Alquran wakaf ini memudahkan masyarakat membaca Alquran. Sehingga lebih mudah belajar,” harapnya.

Klik disini untuk bergabung dengan wakafquran.org!

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement