REPUBLIKA.CO.ID, TUAL -- Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama republik Indonesia, Abdul Djamil, menegaskan pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tidak boleh hanya mengejar kualitas. Tetapi, MTQ juga harus berdampak dalam meningkatkan kebangunan rohani dan perilaku umat Muslim.
"Kualitas pelaksanaan MTQ maupun juara yang dihasilkan saja tidak cukup, tetapi harus juga meningkatkan kebangunan rohani para peserta dan dapat ditularkan dalam keluarga," kata Dirjen Abdul Djamil seperti dikutip Antara.
Abdul Djamil mengakui penyelenggaraan MTQ baik di tingkat kabupaten-kota, provinsi serta nasional saat ini semakin memasyarakat setelah kerja keras bertahun-tahun untuk membangunnya.
Karena itu, penyelenggaraannya tidak hanya mencari peserta terbaik mewakili daerahnya ke tingkat lebih tinggi. Tetapi, MTQ juga harus benar-benar bermanfaat untuk membangun kualitas iman peserta yang Islami.
Begitu pun kecintaan terhadap Alquran tidak hanya sebatas membaca saja, tetapi diresapi dan direnungi serta diamalkan dalam kehidupan setiap hari.
Keterlibatan generasi muda terhadap kitab suci umat Islam tersebut tidak hanya terhenti saat mengikuti MTQ. Tetapi, mereka harus terus didorong untuk membaca, mempelajari serta mengamalkannya.
"Butuh peran semua pihak untuk mendorong generasi muda mempelajari dan mencintai seni membaca dan menulis Alquran sekaligus mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari," tandasnya.