REPUBLIKA.CO.ID, BIRMINGHAM -- Masyarakat Birmingham dikejutkan dengan pembunuhan sesepuh Muslim. Kesimpulan sementara diketahui korban bernama Mohammed Saleem merupakan korban serangan rasis. Ketika dimintai komentar, aparat keamanan lokal berjanji akan mengusut kasus tersebut.
"Dapat saya katakan di sini, kami akan menemukan pelakunya untuk segera diadili," kata Inspektur Polisi Mark Payne seperti dikutip Daily Telegraph, Jumat (3/5).
Payne memastikan siapa pun pelaku yang menusuk korban sebanyak tiga kali ini harus dipenjara. Karena penjara merupakan tempat yang tepat untuk pelaku.Yang mengejutkan dari serangan itu, korban tidak membela diri ketika diserang pelaku. Pertanyaan yang muncul mengapa ada orang yang ingin menyakitinya.
"Dari temuan yang ada, pelaku telah mengamati korban. Pertanyaannya, apa motif di balik itu. Korban menurut keterangan tidak pernah membawa uang," kata Payne.
Sesudah kejadian, kepolisian melalui konferensi pers memperlihatkan rekaman CCTV. Dalam CCTV itu, seorang pria kulit putih terlihat mengikuti korban. Pria itu digambarkan berusia 25-32 tahun. Ia memiliki tinggi lima kaki dan berambut cokelat. Sayang, wajahnya tidak diketahui karena mengenakan topi.
"Kita akan mengungkap identitas pelaku. Kalau ada yang mengenalinya melalui ciri-ciri yang ada harap menghubungi kami," ujar Payne.
Semasa hidupnya, Saleem merupakan pribadi yang hangat. Tak ada satu pun warga Green Lane yang menyangka ia menjadi korban pembunuhan. Ketika ditemui, keluarga korban masih terlihat emosional. Putri korban, Shazia Khan mengatakan tak menduga ayahnya menjadi korban pembunuhan.
"Ketika saya melihat keluar kamar, saya selalu melihat bayangan bagaimana ayah dibunuh," kata dia.
Sepanjang 2010 lalu, data kepolisian menunjukkan terjadi sebanyak 1.200 serangan anti-Muslim. Tentu, kasus ini menjadi pemerintah Inggris dalam memberikan perlindungan terhadap komunitas Muslim.