REPUBLIKA.CO.ID, -- Dalam rangka mempopulerkan kuliner halal, umat Islam di Bosnia dan Herzegovina menggelar pameran kuliner halal bertajuk SAHAF (Sarajevo Halal Fair). Pameran kuliner halal yang rencananya akan diselenggarakan di ibukota Sarajevo pada 15-17 Mei mendatang akan diikuti berbagai perwakilan industri makanan di negara-negara Eropa Selatan.
Salah seorang panitia SAHAF, Amel Kovacevic yang bertugas sebagai dewan pengawas mengatakan, pameran makanan halal yang rutin digelar tiap tahunnya itu rencananya akan diselingi dengan pasar obat-batan halal, kosmetik, asuransi, bahkan hingga ke bidang pariwisata dan perhotelan.
"Pasar global untuk produk-produk halal dan jasa diperkirakan dapat mencapai hingga 2.770 Miliar dolar AS. Tingkat pertumbuhan eksponensialnya ada 20 persen di tingkat tahunan,” papar Kovacevic, seperti dilansir dari Sarajevo Times (8/4).
Lebih lanjut Kovačević mengatakan, pameran kuliner halal tersebut bertujuan untuk mempromosikan produk-produk halal yang kini sudah memasuki pasar-pasar internasional. Hal ini dirahapkan bisa menciptakan peluang bisnis untuk industri dan pasar produk-produk halal ke seluruh dunia.
Selain itu, dengan diselenggarakannya pameran diharapkan akan memperbaiki hubungan dagang antara produsen lokal dan distributor asing. Sehingga produk-produk lokal mereka bisa dipasarkan lebih luas lagi.
Wilayah Bosnia saat ini dihunyi banyak etnis. Populasi warga muslim keturunan Kesultanan Turki Ottoman (kerap disebut Bosniaks) dan warga Bosnia-Kroasia yang beragama Katolik Roma bisa dikatakan berimbang.
17 tahun yang lalu, Bosnia dan Herzegovina terkenal dengan konflik yang muncul antara muslim Bosnia dan warga Serbia. Namun setelah berakhirnya ideologi komunisme dari Presiden Joseph Bros Tito di masa 1950-an, awal tahun 1990-an, wilayah itu kembali aman dan hidup rukun.