Rabu 27 Mar 2013 14:04 WIB

Sains Ateis Versus Sains Islam

Sains Islam (ilustrasi)
1

Beberapa materi pelajaran IPA di Indonesia, jika dikaji dengan seksama, sebenarnya menyiratkan suatu pandangan hidup ateistik yang bertentangan dengan akidah Islam dan nilai dasar bangsa Indonesia. Misalnya, di dalam Pelajaran Fisika diajarkan hukum kekekalan energi dan materi.

Di dalam hukum ini dinyatakan bahwa energi dan materi merupakan dua hal yang tidak bisa diciptakan ataupun di musnahkan (lihat, buku teks IPA Terpadu kelas IX, keluaran Pusbuk Depdiknas, 2008).

Teori semacam itu menyiratkan penolakan terhadap keberadaan dan kekuasaan Tuhan. Hal serupa juga dapat ditemukan pa da pembahasan tentang asal usul makhluk hidup di dalam pelajaran biologi. Di situ dikemukakan berbagai macam teori tentang asal usul makhluk hidup. Ada teori abiogenesis (makhluk hidup berasal dari benda mati), teori biogenesis (makhluk hidup berasal dari makhluk hidup), teori evolusi kimia (makhluk hidup berasal dari evolusi persenyawaan materi di alam), dan lain-lain.

Meski berbeda konsep, kesemua teori ini menyiratkan satu kesamaan, yaitu penolakan terhadap adanya Tuhan Pencipta dan Pengatur Alam. Muncul pertanyaan, bagaimana mungkin anak-anak Muslim diajar akidah Islam di dalam pelajaran agama sementara pada sisi lain mereka dijejali ajaran atetistik di dalam pelajaran sains?

Hal yang lebih memprihatinkan lagi adalah betapa Tuhan telah hilang dari buku-buku IPA. Cobalah perhatikan bukubuku sains yang dipakai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Menyatakan rasa syukur kepada Allah saja ke dalam buku teks tersebut seolah-olah menjadi hal yang tabu. Padahal, betapa banyak bagian alam yang dikaruniakan Allah kepada manusia!

Sementara itu, sedikit saja mencatumkan Alquran di buku pelajaran sains, sebagaimana yang dilakukan Harun Yahya, dicibir sebagai mencocok-cocokkan ayat dengan penemuan sains. Belum lama ini seorang profesor di salah perguruan tinggi ternama Indonesia memprotes Kurikulum 2013 yang membawa-bawa agama dalam pelajaran sains, padahal dia sendiri seorang Muslim. (http://edukasi.kompas.com/ Kurikulum 2013 Ditelanjangi di ITB).

Begitu banyak ayat Alquran yang memerintahkan orang-orang beriman untuk memperhatikan alam. Menurut Ratib an-Nabulsi, paling kurang ada 1.300 ayat atau seperlima Alquran berbicara mengenai alam ( 7 Pilar Kehidupan, Jakarta : Gema Insani Press, 2010).

Tujuannya adalah untuk mengenal Tuhan dan kebesaran-Nya sehingga semakin dalam keimanannya dan semakin besar rasa syukur mereka. Artinya, dalam perspektif Islam, memisahkan sains dengan keyakinan kepada Sang Pencipta bukan saja tidak tepat, melainkan bertentangan dengan akidah Islam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement