Senin 25 Mar 2013 06:28 WIB

Sara Lawler: Islam Itu Damai dan Membawa Kebaikan

Rep: Afriza Hanifa/ Red: Heri Ruslan
Dua Kalimat Syahadat (ilustrasi).
Foto: kaligrafibambu.com
Dua Kalimat Syahadat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Beberapa mualaf London mengisi kuliah di hadapan para mahasiswa University College London (UCL) beberapa waktu lalu. Mereka mengisahkan pengalaman mendapatkan hidayah dalam rangka acara "Islam Awareness Week" yang dihelat universitas tersebut.

Sara Lawler (19 tahun) merupakan salah satu mualaf yang mendapat kesempatan tersebut. Di hadapan rekan mahasiswa UCL, Sara yang juga mahasiswi mengisahkan pengalaman hingga pilihannya jatuh pada Islam. Wanita asal Ingol tersebut mengaku terpesona atas penghargaan Islam atas wanita.

"Alasan utama saya memeluk Islam karena Islam memberi wanita rasa hormat dan hak-hak yang bahkan masyarakat tak memberinya. Islam memberikan status tinggi bagi perempuan, bagaimana mereka harus dihargai dan dihormati. Ini adalah cara hidup yang murni, damai dan membawa pada kebaikan," kisah Sara, seperti dikutip Harian Evening Post.

Sara sempat mengenyam pendidikan di Sekolah Tinggi Katolik di kota kelahirannya, Preston. Setahun ia sekolah di sana sebelum akhirnya pindah ke London. Setelah bersyahadat Desember lalu, Sara giat beribadah lima waktu dan mengenakan jilbab.

"Ini benar-benar sebuah keputusan besar. Tapi saya telah melakukan banyak kajian dan ini adalah bagian dari hidup saya," ujarnya berbagi kisah dengan rekan mahasiswa.

Dengan keikutsertaannya dalam acara tersebut, Sara berharap dapat ikut andil dalam meluruskan kesalahpahaman masyarakat tentang Islam. Ia yang merupakan mahasiswa fotografi pun bertekad menyuarakan hak muslim melalui karya fotonya.

Acara "Islam Awareness Week" memang dimaksudkan untuk menepis segala salah paham tentang Islam. Pasalnya, banyak prasangka dan stereotip tentang Islam dan muslim di tengah masyarakat Inggris, dan London pada khususnya.

Inggris merupakan rumah bagi 2,5 juta muslim. Berdasarkan sensus penduduk Inggris, jumlah muslim terus meningkat secara signifikan. Di tahun 2011, jumlah mereka meningkat dari 3 persen ke 4,8 persen dari total penduduk. Diantara agama lain, Islam lah agama yang perkembangannya tercepat di negara kerjaaan konstitusional tersebut.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement