REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Universitas Islam Indonesia (UII) dan Qassim University Arab Saudi menjajagi kerjasama, khususnya di bidang keislaman. Jumat (22/3). Delegasi Qassim University berkunjung ke UII Yogyakarta.
“Kita disatukan dengan agama Islam sehingga kerjasama ini sangat mungkin dilakukan. Bahkan kali ini lebih konkrit untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia Islam,” kata Wakil Rektor Qassim University bidang pendidikan dan penelitian, Abdulrahman Al-Wasil di Yogyakarta, Jumat (22/3).
Al-Wasil menandaskan kesepakatan tidak hanya di atas Memorandum of understanding (MoU) saja. Namun setelah MoU langsung disusul dengan implementasi kerjasama.
Lebih lanjut Al-Wasil mengatakan enam orang delegasi Qassim University telah diamanahi rektornya untuk menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi Islam Indonesia. Terutama perguruan tinggi yang telah memiliki kerjasama baik dengan Arab Saudi.
Saat ini di Qassim University terdapat sekitar 70 ribu mahasiswa yang menempuh pendidikan pada 83 program studi.
Banyaknya prodi yang ada menurutnya juga memudahkan UII untuk menjalin kerjasama yang relevan dalam berbabagai bidang studi. Qassim, juga telah banyak menjalin kerjasama internasional baik dengan negara Islam maupun non Islam.
Atasse Keagamaan Kedutaan Besar Kerajaan Arab Saudi, Syekh Ibrahim Al Naghaimshi yang juga hadir mengatakan banyak aspek kerjasama yang dapat dijalin. Selain dalam bidang keislaman, pertukaran pelajar, pertukaran dosen, pengembangan SDM, dan penelitian bersama.
“Kami persilakan pada dosen UII yang berkeinginan mengambil doktor di Qossim University. Kami menyambut baik kerjasama dengan UIl dan kami membuka semua kerjasama yang diinginkan oleh UII,” ujar Syeikh Ibrahim.
Beberapa Fakultas di UII sudah menjajaki kemungkinan bekerjasama seperti Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Fakultas Ilmu Agama Islam, Fakultas Kedokteran dan beberapa fakultas lainnya.
Bahkan bagi fakultas di UII yang berencana mengirim delegasi ke Qassim University, disediakan besiswa bagi mereka yang unggul dan linear dengan latar belakang studi sebelumnya.
Rektor UII, Edy Suandi Hamid, mengatakan UII juga terbuka untuk menerima mahasiswa dari Arab Saudi jika ingin belajar ke UII untuk mengikuti beberapa program singkat. UII menurutnya juga telah merealisasikan kerjasama internasional serupa beberapa waktu sebelumnya.
“Kita juga telah merealisasikannya misalnya dengan UKM Malaysia, USIM Malaysia, dan kemarin ada juga dari Korea Selatan” ujarnya.
Delegasi Arab Saudi yang datang pada kesempatan tersebut meliputi Atasse Keagamaan Kedutaan Besar Kerajaan Arab Saudi, Syekh Ibrahim Al Naghaimshi; Dekan Fakultas Syariah dan Kajian Islam, Mazyad Al Mazyad; Dekan Fakultas Bahasa Arab dan Kajian Sosial, Ali Assa’ud.
Hadir pula, pembina Sejarah Rasul, Sulaiman Al Audah; pembina Kerjasama Internasional, Abdurrahman Abalkhoil, dan Direktur Bidang Administrasi dan Kerjasama Internasional, Ustadz Abdullah Al Muqabil.