REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 69 jamaah umrah yang berasal dari Kalimantan terbengkalai di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (30/3). Pihak travel tidak memberikan kepastian kapan mereka berangkat.
Melihat hal itu, Dirjen Haji dan Umrah Kementerian Agama, Anggito Abimanyu akan memanggil PT Kelana Tour & Travel karena menelantarkan para jamaah. Apalagi ada indikasi perusahaan itu tidak memiliki izin.
"Akan diperiksa surat-suratnya," kata Anggito saat berbincang dengan ROL di Asrama Haji, Rabu (20/3) pagi.
Marsiti, salah satu rombongan mengatakan mereka datang dari Palangkaraya, Kalimantan sejak Senin (11/3) lalu. AWalnya, mereka dijanjikan berangkat umrah pada Jumat (22/3) lusa.
Sebelumnya, kata Marsiti, mereka dijanjikan berangkat pada Rabu (13/3). Namun karena alasan visa belum selesai diurus, keberangkatan mereka diundur.
Ketua rombongan Robi Susanto mengungkapkan keberangkatan mereka sudah diundur beberapa kali. "Pertama dijanjikan berangkat 14 Februari, lalu diundur menjadi 26 Februari. Hingga kini dijanjikan Jumat (22/3) lusa," ujar Robi.
Marsiti berharap kepergiannya ke tanah suci tidak diundur. Sebab, mereka sudah cukup lama tinggal di Asrama Haji dan meninggalkan keluarga di rumah.
Robi menjelaskan banyak anggota rombongan yang akan habis izin cutinya. Selain itu anak-anak yang juga menjadi peserta harus kembali melanjutkan sekolah. Apabila menunggu lebih lama lagi, para peserta akan bermasalah dengan pihak kantor ataupun sekolah.
Menurut peserta rombongan lainnya, Budi, PT Kelana Tour & Travel sudah dikenal cukup baik di Kalimantan. Alasan pengunduran awal pada 26 Februari disebut PT Kelana karena pemesanan tiket pesawat terganggu. "Kebetulan tiket Batavia Air yang dipesan, namun tiba-tiba kolaps," kata Petani Jamur ini menjelaskan.