REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Afriza Hanifa
Setelah peristiwa besar itu, ketiganya memulai usaha ternak mereka. Atas rahmat Allah, hewan peliharaan mereka terus beranak-pinak hingga jumlahnya masing-masing memenuhi satu lembah. Si belang memiliki unta satu lembah, si botak dengan sapi satu lembah, pun si buta memiliki kambing yang memenuhi satu lembah.
Ketiganya hidup makmur. Masyarakat tak lagi merasa jijik pada mereka. Mereka hidup bahagia.
Namun ujian Allah belumlah berakhir. Allah ingin melihat siapakah hambaNya yang benar-benar bersyukur. Malaikat yang dahulu diutus pada mereka bertiga pun turun kembali ke bumi. Namun kali ini, sang malaikat mengubah wujudnya sebagaimana rupa ketiganya di masa lalu.
Didatangilah si belang di sebuah lembahnya yang dipenuhi unta-unta nan gemuk. Sang malaikat mengubah wujudnya menjadi seorang yang terkena sopak, hingga kulitnya belang-belang menjijikan, rupa yang sama yang diderita si belang sebelum Allah menyembuhkannya.
Sang malaikat berpura-pura menjadi musafir yang kehabisan biaya kemudian meminta bantuan si belang barang seekor unta untuk meneruskan perjalanannya.
"Saya hanyalah pengembara miskin yang kehabisan segala bekal perjalananku. Hari ini tak ada harapan untuk pertolongan kecuali kepada Allah, dan perantaramu. Demi Allah, kau telah dianugerahi warna kulit yang bagus nan indah, serta harta benda yang melimpah. Saya hanya membutuhkan seekor unta untuk membantuku dalam melanjutkan perjalanan," ujar sang malaikat.
Namun apa yang terjadi? Si belang lupa atas rahmat Allah kepadanya. Dengan sombong ia berkata, "Masih banyak hak-hak yang harus aku penuhi," ujarnya. Ia enggan memberikan bantuan meski secuil. Sang malaikat pun kemudian mengingatkannya, "Saya seperti mengenal Anda. Bukankah kau pun dahulu mengidap penyakit belang hingga manusia merasa jijik melihatnya. kau juga dulu hanya orang miskin yang kemudian diberi harta oleh Allah?" kata sang malaikat.
Namun si belang masih dalam kesombongannya. "Tidak, aku mendapat harta ini karena warisan nenek moyangku," ujarnya. Melihat kesombongan si belang, malaikat pun berseru, "jika kau berdusta. Semoga Allah mengembalikanmu pada konsisi yang dulu," kata malaikat.
Kemudian datanglah sang malaikat ke lembah penuh sapi milik si botak. Kali ini, ia pun mengubah wujudnya menjadi seorang pria botak yang menyedihkan dan membutuhkan pertolongan. Kondisinya sama persis seperti si botak sebelum dianugerahi rahmat Allah berupa kesembuhan dan kekayaan.
"Saya hanyalah pengembara miskin yang kehabisan segala bekal perjalananku. Hari ini tak ada harapan untuk pertolongan kecuali kepada Allah, dan perantaramu. Demi Allah, kau telah dianugerahi rambut yang bagus nan indah, serta harta benda yang melimpah. Saya hanya membutuhkan seekor sapi untuk membantuku dalam melanjutkan perjalanan," ujar sang malaikat sama persis seperti yang ia ucapkan pada si belang.