REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Hati-hati memilih tawaran fasilitas menggiurkan dari agen travel haji/umrah yang tersebar di berbagai tempat di Indonesia.
Alih-alih ingin beribadah ke Tanah Suci, ternyata jamaah masih disibukkan dengan yang bukan urusannya lagi saat perjalanan menuju Saudi Arabia.
Ahmad Novriwan (43 tahun), Nurani (istrinya), dan Maryamah (ibunya) tak menyangka kalau niat tulusnya untuk beribadah mendapat hambatan yang luar biasa di negeri orang. Mereka bertiga terrmasuk dalam 49 jamaah umroh yang terlantar saat menjalani ibadah umrah, pekan lalu.
Keluarga asal Bandar Lampung ini tergabung dalam rombongan umrah travel haji/umrah PT Gema Arofah, yang berkantor di Jalan Lebak Bulus Raya Nomor 48 Jakarta Selatan. “Masing-masing jamaah sudah menyetor rata-rata Rp 20 juta,” kata Novriwan kepada Republika, Kamis (14/3).
Menurut penuturannya, rombongan berangkat dengan rute Jakarta-Malaysia-Madina-Mekkah. Sedangkan rute pulang Mekkah-Jeddah-Malaysia-Jakarta-Lampung. Mereka terlantar selama lima hari di Malaysia sebelum menuju Tanah Suci. Saat di Madinah dan Mekkah, ternyata mereka juga tidak diurus petugas travel mitranya.
“Sepertinya, ini sudah ada semacam sindikat internasional dalam travel haji dan umroh,” ungkapnya. Soalnya, lanjut dia, permainan sindikasi ini melibatkan oknum petugas negara Indonesia, Malaysia dan Saudi Arabia.