REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada empat maskapai penerbangan, yaitu Garuda Indonesia, Saudi Arabian Airlines, Aviastar Mandiri, dan AirAsia Indonesia yang menyatakan siap mengangkut jamaah haji pada 2013.
"Dua sudah oke yakni Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines, selebihnya Aviastar Mandiri hanya memberikan penawaran harga ongkos naik haji per jamaah, namun persyaratan teknis mereka masih belum bisa memenuhi," kata Menteri Perhubungan E.E. Mangindaan dalam siaran pers Pusat Komunikasi Publik Kemenhub yang diterima di Jakarta, Ahad (10/3).
AirAsia Indonesia, menurut Mangindaan, telah mengajukan penawaran tetapi terkait dengan persyaratan teknis, maskapai tersebut meminta hanya dari embarkasi Solo dan Makassar.
Karenanya, Kemenhub masih melihat perkembangan ke depan terkait dengan maskapai yang benar-benar digunakan mengangkut jamaah haji dari Indonesia. Menhub memaparkan, berdasarkan Kerangka Acuan Penyediaan Transportasi Udara Jemaah Haji Indonesia Tahun 1434 H/2013M, pesawat yang akan digunakan untuk angkutan udara Haji harus memenuhi berbagai persyaratan.
Ada pun persyaratannya antara lain pesawat udara yang dioperasikan minimal produksi tahun 1995 ke atas, kecuali Boeing 747 minimal tahun 1991, pesawat yang dioperasikan harus memenuhi standar kelaikan udara sesuai dengan peraturan penerbangan sipil negara asal pesawat didaftar yang dibuktikan dengan surat kelaikan udara (C o A) dan bukti perawatan berkala.
Selain itu, perusahaan penerbangan mesti menyampaikan data pesawat udara dan dokumen penyewaan pesawat udara sesuai dengan jenis dan kapasitas pesawat udara dari negara asal pesawat disewa.
Ia menambahkan pemeriksaan kelaikan pesawat udara yang akan digunakan untuk angkutan haji berdasarkan peraturan keselamatan penerbangan sipil Indonesia dilaksanakan sesuai dengan Standard Civil Aviation Safety Regulation (CASR).