REPUBLIKA.CO.ID, Maka diseretlah semua penduduk Muslimin di negeri itu. Tanpa gentar, mereka menghadapi ujian Allah. Tak ada dari mereka yang melepaskan keimanan mereka hanya karena ancaman sang raja. Maka dibakarlah seluruh muslimin yang jumlahnya tak sedikit di dalam parit itu.
Salah satu warga yang dihukum raja ialah seorang waita yang menggendong bayinya. Saat melihat api menyambar dari dalam parit, si wanita sempat merasa takut dan terus mundur.
Namun jkemudian si bayi berkata pada ibunya, "Wahai ibunda, bersabarlah, karena sesungguhnya engkau diatas kebenaran," ujar si bayi menunjukkan kekuasaan Allah. Maka si ibu bersama bayinya pun meraih syahid menuju rahmat Allah yang luas. Demikian pula seluruh muslimin di negeri kuasa sang raja yang zalim.
Kisah diatas terdapat dalam Alquran surah Al Buruj ayat 1 hingga 10. Allah mengisahkannya dalam firmanNya sebagai pelajaran bagi umat manusia. Kisah ini juga pernah dikabarkan oleh Rasulullah dalam sebuah haditsnya yang diriwayatkan imam Muslim. Kisah lengkap sebagaimana dalam hadits Rasul terdapat dalam Kitab Az-Zuhd war Raqa'iq dalam Bab Qisah Ashabil Ukhdud. Silahkan merujuk kembali.
Tentu setiap kisah mengandung banyak hikmah yang menjadi pelajaran bagi umat sesudahnya. Dalam kisah ini, didapati bagaimana menghadapi ujian dan cobaan dengan kesabaran. Setiap muslimin tentu tak lepas dari ujian dan cobaan hidup. Menghadapinya, muslimin hanya perlu bersabar dan istiqomah dalam beriman kepadaNya.
Allah berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 214, "Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat."