REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Purbalingga atau yang dikenal sebagai SMK Dhuafa, mulai menerima pendaftaran siswa baru. Pendaftaran dan proses seleksi, akan dilaksanakan mulai 1 April hingga 30 April 2013 mendatang.
''Pada tahun pertama, kita menerima 72 siswa putra. Setelah tahun pertama dan fasilitas sudah lengkap, baru akan kita tambah pada tahun-tahun berikutnya,'' kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Purbalingga, Subeno, Sabtu (23/2).
Dalam proses pendaftaran, melibatkan pemerintah desa dan kecamatan. Pemerintah desa mengajukan siswa berprestasi dari keluarga miskin di desanya masing-masing ke tingkat kecamatan. Kemudian oleh kecamatan, dipilih enam orang yang paling berpotensi untuk diusulkan ke tingkat kabupatan.
''Nantinya, yang lolos seleksi tidak mesti setiap kecamatan jumlahnya sama. Hal yang menjadi pertimbangan seorang anak berhak masuk SMKN 3 dan ditempatkan di asrama yakni pintar, berprestasi, dan berkelakuan baik,'' tambah Subeno.
Menurutnya, para calon siswa yang diterima menjadi siswa SMK Negeri 3 Purbalingga ini, nantinya akan diasramakan. Biaya asrama digratiskan, bahkan untuk kebutuhan makan dan kebutuhan sehari-hari juga tidak akan dipungut biaoya.
Untuk itu, beberapa pejabat Pemkab membentuk Yayasan Purbalingga Peduli Anak Negeri (YPPAN) akan mengelola asrama. Yayasan bertugas membina siswa dari keluarga miskin di luar jam belajar sekolah.
''YPPAN didirikan Bupati H Heru Sudjatmoko, Ketua DPRD Tasdi, Ketua Tim Penggerak PKK Ny Sudarli Heru Sudjatmoko, mantan Kepala DPPKAD Purbalingga C Sumarni, dan saya sendiri,'' kata Subeno menjelaskan.
Pengelolaan asrama nantinya dibagi dalam beberapa bidang meliputi pendidikan di luar jam sekolah, kerumahtanggaan, pengelolaan asrama, hubungan kerjasama, konsumsi/akomodasi, perlengkapan, kesehatan dan gizi, kerohanian, komunikasi, keorganisasian, kecakapan hidup, bimbingan karir, pemasaran lulusan dan bidang humas.
Menurut dia, konsep asrama bukan seperti pada pengelolaan pondok pesantren. Siswa penghuni asrama berasal dari keluarga miskin yang memiliki prestasi dan tidak membedakan agama.
''Di asrama ada pendidikan kerohanian, siswa diarahkan untuk tekun beribadah sesuai agamanya masing-masing. Kami menyiapkan tenaga kerohanian sesuai agama siswa, jika ada yang Kristen, Katolik, Hindu atau Budha, kami siapkan juga,'' jelasnya.
Untuk tahun 2013, pengelolaan asrama masih didukung dana APBD. Untuk tahun berikutnya diharapkan berasal dari para donatur, dana CSR perusahaan dan sumbangan lainnya. ''Untuk itu, para pejabat Pemkab, kami wajibkan menjadi donatur, sehingga secara tidak langsung membantu mengentaskan kemiskinan di Purbalingga,'' kata Bupati, H Heru Sudjatmoko.
Kompleks SMK Dhuafa ini dibangun di atas lahan seluas 27.200 m2 dengan total luas bangunan mencapai 2.270 m2. Pembangunan meliputi ruang kelas sebanyak dua blok terdiri dari enam kelas, ruang administrasi 1 blok, ruang asrama dua lantai, serta ruang makan dan ruang penjaga 1 blok.
Total anggaran pembangunan SMKN 3 sekitar Rp 6,9 miliar yang sumber dananya dari Dana Insentif Daerah (DID) tahun 2011 dan 2012.
Menurut Subeno, tahun 2013 telah dianggarkan kembali dana sebesar Rp 2,6 miliar untuk pembangunan asrama putri dan masjid sekolah. ''Bila kelak asrama ini selesai, maka kami sudah menerima siswa puteri,'' katanya.
Dia juga menyebutkan, rencanannya ada tujuh program pendidikan yang dilaksanakan di SMK Negeri Dhuafa. Antara lain program pendidikan teknik pengelasan, fabrikasi logam, alat berat, Ottorronik, teknik konstruksi batu beton, keperawatan dan program farmasi.