Jumat 22 Feb 2013 15:29 WIB

Pameran Pajang Karikatur Nabi Resahkan Swedia

Rep: Agung Sasongko/ Red: Yudha Manggala P Putra
Demo menentang karya seni bernada anti-Islam. Ilustrasi.
Demo menentang karya seni bernada anti-Islam. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Sebuah pameran karikatur kontroversial bakal digelar Juli mendatang di Malmo. Dalam pameran itu, akan ditampilkan satu karya karikatur sosok Nabi Muhammad SAW bertubuhkan nonmanusia. Kabar itu, sontak memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat Swedia.

Kekhawatiran itu semakin menjadi mengingat penggagas pameran itu adalah Lars Vilks, seniman karikatur yang memang dikenal sebagai aktivis anti-Islam. Walikota Malmo, Ilmar Reepalu menilai sosok setiap karya Vilks lebih dominan berisi pandangan xenofobia ketimbang nilai seni dari setiap karyanya.

"Saya berharap, tidak seorang pun mengungjungi pameran," kata dia seperti dikutip Onislam.net, Jumat (22/2).

Menurut Reepalu, Vilks memiliki hak untuk menampilkan apa yang ia sebut seni dimanapun ia mau. Namun, ketika seni itu bertujuan politis maka akan berdampak buruk. "Dampaknya benar-benar buruk," tegas dia.

Secara terpisah, perwakilan komunitas agama di Swedia segera mengadakan pertemuan darurat guna membahas pameran tersebut. Demikian pula dengan para pejabat pemerintahan lokal juga membahas masalah itu.

Tahun 2012 lalu, di AS muncul film tentang Nabi Muhammad yang memicu protes dan korban jiwa.  Tahun-tahun sebelumnya, Harian Denmark merilis karikatur Nabi yang menjadi sorotan dunia. Nabi Muhammad digambarkan tengah mengenakan sorban lalu ia membawa pisau yang diapit dua perempuan.

Karikatur itu dipublikasi ulang, yang kemudian membuat tegang dunia Islam dan Barat. Melihat dampak itu, umat Islam di seluruh dunia berinisiatif meluruskan apa yang disalahpahami dari kebebasan berekspresi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement