REPUBLIKA.CO.ID, BIRMINGHAM -- Sekolah Menengah Pertama (SMP) Moseley, Birimingam mengaku kecolongan terkait suplai makanan non-halal kepada pelajar Muslim.
Pihak sekolah baru menyadari hal itu setelah mendapat laporan dari pelajar Muslim. Merespons masalah itu, Kepala sekolah Moseley, Craig Jansen segera meminta maaf secara tertulis kepada orang tua siswa, terutama kalangan Muslim.
"Saya sangat terkejut dengan apa yang terjadi. Padahal, ada staf khusus yang menangani masalah katering," kata dia seperti dikutip birminghammail.co.uk, Kamis (21/2).
Jansen mengaku pihaknya tidak tahu detail makanan yang diberikan kepada para siswa. Yang pasti pihak sekolah menyedikan makanan halal khusus bagi kalangan pelajar Muslim.
"Jujur, kami memang tidah paham seperti apa makanan halal. Tentunya, kami perlu mendapatkan penjelasan soal itu," kata dia.
Kepala Bidang Pelayanan Sekolah, Sheila Walker telah mengkonfirmasi kesalahan itu. Namun, ia memastikan hal itu merupakan kesalahan yang tidak disengaja.
"Kami telah gagal untuk menjamin ketersediaan makanan halal di sekolah," kata dia.
Ketika laporan itu masuk pada 11 Februari lalu, pihak sekolah telah melakukan evaluasi kepada para staf. Mereka yang dinilai lalai akan diberikan pengarahan sehingga diharapkan kesalahan tersebut tidak terulang.
Evaluasi lain, pihak sekolah memutuskan untuk memberikan logo khusus pada makanan yang disajikan. Itu termasuk pemeriksaan ganda guna memastikan status makanan itu.
Untuk langkah lain yang dilakukan, pihak sekolah juga mengundang orang tua untuk melakukan tanya jawab sekaligus mempersilahkan kepada para orang tua untuk memeriksa prosedur pengadaan hingga penyajian makanan.
"Kami meminta maaf atas insiden ini," kata Jansen.