Rabu 16 Jan 2013 15:01 WIB

Ini Buktinya Islam Ramah Lingkungan (1)

Petugas dengan menggunakan alat berat membersihkan sisa longsor tebing di Ciloto Puncak, Jabar,Kamis (10/1). (Republika/Musiron)
Petugas dengan menggunakan alat berat membersihkan sisa longsor tebing di Ciloto Puncak, Jabar,Kamis (10/1). (Republika/Musiron)

REPUBLIKA.CO.ID Oleh: Damanhuri Zuhri

Ketika melepas pasukan menghadapi sebuah pertempuran, Khalifah Abu Bakar menyampaikan pesan yang berulang. Meneladani Rasulullah, ia melarang pasukan Islam membunuh anak-anak, perempuan dan orang tua. Ia melarang pasukan Islam merusak tanaman dan membakarnya, serta tidak mengganggu mereka yang sedang beribadah di rumah ibadahnya.

"Jika dalam kondisi perang yang serbadarurat saja dilarang merusak tanaman apalagi dalam situasi damai," kata doktor ilmu tafsir dari Universitas Al Azhar Kairo Mesir Dr Muchlis A Hanafi kepada //Republika Online//, Rabu (15/1).

Menurut Muchlis, pesan sang khalifah ini menjadi panduan bagi umat Islam agar selalu ramah terhadap lingkungan dan tak berbuat kerusakan.Terlebih-lebih saat ini, ketika bencana banjir dan longsor sering menimpa negeri ini.engi

Lebih lanjut dewan pakar Pusat Studi Al Quran (PSQ) ini mengingatkan, meskipun kiamat datang dan seseorang sedang menggenggam sebatang pohon, selagi sempat ia dianjurkan untuk menanamnya. Demikian hadis Rasulullah yang diriwayatkan oleh Ahmad dari Anas bin Malik. ''Islam memandang, menanam pohon merupakan bagian dari ibadah seorang Muslim,'' jelas alumni Pondok Modern Gontor ini menambahkan.

Bahkan, kata Muchlis, saat tumbuhan yang ditanam seorang Muslim dimakan burung atau dimanfaatkan Muslim lainnya, itu termasuk sedekah yang ia lakukan. Oleh karena itu, sudah saatnya membangkitkan kesadaran masyarakat untuk mencintai

lingkungan.

Selain itu, kata doktor yang hafal Al Quran ini, sebanyak 115 ayat yang tersebar di 47 surat dalam Alquran berbicara tentang tumbuhan dan pohon. Di sana, ada penjelasan mengenai fungsi tumbuhan sebagai sumber makanan, obat-obatan, peresap air, sumber oksigen, dan fungsi lainnya bagi manusia. Alquran pun menyebut soal sungai dan lautan tak kurang dari 45 kali.

Ia mengungkapkan, Alquran dan hadis memberikan apresiasi yang sangat tinggi terhadap lingkungan. ''Tak boleh seorang Muslim mencemari sungai, misalnya, walau hanya dalam bentuk membuang air kecil. "Mencintai lingkungan dengan menjaga dan memeliharanya merupakan tuntunan Alquran," ujarnya mengingatkan.

Pertanyaan yang kemudian mengemuka, mengapa masih banyak masyarakat termasuk umat Muslim yang merusak lingkungan? Muchlis berpandangan, ini disebabkan oleh sifat serakah yang tertanam dalam diri manusia. Alam dan seisinya memang ditundukkan untuk manusia agar dimanfaatkan. Tujuannya untuk kesejahteraan umat manusia, bukan untuk dikuasai seseorang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement