Selasa 15 Jan 2013 16:21 WIB

Praktik Pengurusan Jenazah Libatkan Sekolah (1)

Rep: Damanhuri Zuhri/ Red: Chairul Akhmad
Jenazah (ilustrasi).
Foto: wordpress.com
Jenazah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Siswa dibekali teori dan praktik pengurusan jenazah.

Dengan cekatan Linggar Ramadhan (16 tahun) memandikan jenazah yang disimulasikan dalam bentuk sebuah boneka.

Memulai dengan membasahi tubuh jenazah bagian kanan, mulai tangan, pipi, hingga kemudian membasahi rambut dan sekujur tubuh lainnya dengan berkali-kali mengguyurkan air. Termasuk, membersihkan kotoran yang ada di telinga dan lainnya.

Pelajar kelas XI SMUN Parung ini mengaku tak canggung mengurus jenazah, karena sejak duduk di kelas IX sudah mengikuti bimbingan mengurus jenazah.

Bahkan, kata Linggar, sapaan pelajar yang sehari-hari tinggal di Kampung Waru Jaya ini, dia sudah melaksanakan shalat jenazah sejak duduk di bangku sekolah dasar (SD).

“Saya dapat ilmu shalat jenazah dari guru ngaji di majelis taklim tak jauh dari rumah. Alhamdulillah, saat itu seusia saya, hanya saya sendiri yang ikut melaksanakan (shalat jenazah). Kebanyakan yang melakukan shalat jenazah waktu itu adalah orang tua,” ungkap Linggar di sela-sela bimbingan mengurus jenazah yang dipimpin Dendi Suhendar, Guru Agama SMUN Parung, Rabu (9/1) lalu.

Sosialisasi praktik mengurus jenazah yang dilaksanakan di kelas XI SMUN Parung, diikuti seluruh siswa, tanpa kecuali para siswi.

Uswah Hasanah (15) yang sehari-hari tinggal di Putat Nutug Ciseeng mengaku sangat senang mendapatkan bimbingan dan pelatihan mengurus jenazah.

Menurutnya, ilmu yang didapat di sekolah tentang mengurus jenazah sangat bermanfaat. Dia pun tanpa ragu memandikan jenazah dari boneka itu, ketika diminta Dendi mempraktikkan mengurus jenazah.

Sebelum praktik mengurus jenazah, Dendi terlebih dulu memberikan teori mengurus jenazah. Dia pun menyediakan berbagai bahan yang diperlukan untuk mengurus jenazah, seperti sabun, sampo, kapur barus, kamper, air mawar, kain kafan, kapas, cutton but, meja, serta boneka yang dijadikan simulasi mayat untuk dimandikan, dikafankan, sekaligus dishalatkan.

Para siswa dan siswi pun tampak antusias mengikuti praktik mengurus jenazah yang dilaksanakan di masjid yang terletak di lingkungan SMUN Parung tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement