Selasa 15 Jan 2013 15:26 WIB

Latihan Mengurus Jenazah, Berawal dari Masjid (2)

Rep: Susie Evidia Y/ Red: Chairul Akhmad
Jenazah (ilustrasi)
Foto: photoshelter.com
Jenazah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Masjid Sunda Kelapa (MASK), Menteng, Jakarta Pusat, juga menggelar pelatihan mengurus jenazah.

Kepala UPJ MASK, Muhammad, mengatakan pelatihan yang digelar masjid tersebut bekerjasama dengan Bidang Agama MASK.

Kegiatan ini digelar tiap tahun. Pesertanya cukup banyak. Mereka terdiri dari ibu-ibu majelis taklim.

Sementara, dari kalangan laki-laki dan anak-anak masih kurang. Ia menyayangkan kondisi ini. Mengingat ada perbedaan tata cara pengurusan jenazah antara kaum Adam dan Hawa.

Tingginya animo para peserta dilatarbelakangi oleh kesadaran pentingnya pengurusan jenazah keluarga terdekat, bukan orang lain. “Kita berupaya memenuhi kebutuhan umat seperti fikih jenazah,” ujar Muhammad.

Pelatihan mengurus jenazah di MASK berlangsung selama dua hari, meliputi teori dan praktik. Namun, tidak menutup kemungkinan pelatihan cukup diadakan sehari.

Pembagian waktunya meliputi teori tiga jam setelah itu langsung praktik. Klasifikasi waktu ini dinilai lebih efektif. “Melalui praktik peserta akan lebih mudah memahami,” kata Muhammad.

Praktik tersebut diuraikan berdasarkan prinsip-prinsip fikih jenazah. Karena mengurus jenazah ada tata cara, adab dan etika, makanya harus dipelajari dan dipraktikkan. Jangan sampai memandikan jenazah dengan cara disiram atau diguyur saja.

Untuk pelaksanaan praktik, pihak MASK bekerjasama dengan pihak kamar jenazah RSCM dan RS Islam. Mereka praktik secara langsung bersinggungan dengan mayat berikut ragam kondisinya.

Ada yang jasadnya utuh, ada pula yang tak lagi normal. Respons para peserta bermacam-macam.  “Ada yang berani, tapi ada juga yang takut. Selesai pelatihan, peserta mendapat sertifikat dari Bidang Agama MASK,” demikian Muhammad.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement