Senin 07 Jan 2013 06:40 WIB

Operasi Caesar dalam Khazanah Islam (1)

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: nlm.nih.gov
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Arab banyak memperoleh pengetahuan pengobatan dari India.

Operasi bedah caesar untuk mengambil janin yang tak bisa dikeluarkan dari rahim ibu secara normal sebenarnya bukan praktik yang asing dalam peradaban Islam sejak lama.

Sayangnya, sejumlah catatan sejarah medis dari akhir abad lalu telah keliru karena menganggap Islam melarang operasi caesar.

Pendapat ini telah berkali-kali dikutip tanpa memeriksa keakuratannya. Bisa jadi penyebabnya adalah secara umum penguasa Arab pada Abad Pertengahan melarang dilakukannya operasi itu.

Melalui Jurnal Medis Saudi yang terbit pada 1986, Nasim Hasan Naqvi, mencoba menelusuri berbagai naskah Islam pada abad lalu. Tujuannya untuk membuktikan bahwa Islam tidak melarang operasi caesar. Justru, Islam menjadi yang pertama yang menceritakan mengenai operasi persalinan tersebut.

Salah satu referensi mengenai operasi caesar yang paling sering dikutip, ditulis seorang dokter tentara Prancis bernama C Rique. Pada 1863, Rique menulis tentang undang-undang kesehatan di Jazirah Arab. Ia mengatakan bahwa operasi dilarang keras oleh Sidi Khalif. Tidak jelas pula siapa Sidi Khalif ini.

Lebih jauh, opini seseorang yang berasal dari abad ke-19 tidak dapat digunakan untuk meninjau kembali praktik medis periode sebelumnya. Sayangnya, pendapat Rique ini tetap saja banyak dikutip karena dipercaya sesuai dengan yang diyakini terjadi dalam sejarah medis Arab.

Pada 1944, Young dalam bukunya, “History of Caesarean Section”, menulis, “Umat Muslim benar-benar melarang itu (operasi caesar) dan menyebut setiap anak yang lahir harus dibunuh segera karena merupakan keturunan Iblis.”

Pernyataan ini sesuai dengan apa yang disampaikan Rique. Namun, tidak ada referensi ke sumber aslinya. Sebuah contoh yang lebih modern berasal dari Wright yang juga menulis pendapat serupa. Kemudian, pendapat ini diungkapkan lagi tanpa bukti nyata.

Pada paragraf yang sama, penulis juga menyatakan tidak ada penulis medis Eropa yang menyebutkan operasi ini dalam tulisannya, contohnya Eucharius Roslin dalam “Rosegarten” yang diterbit kan pada 1513.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement