Kamis 03 Jan 2013 14:40 WIB

Penerapan Standar Halal Global (2-habis)

Rep: Afriza Hanifa/ Red: Chairul Akhmad
Penerapan standar halal global segera diberlakukan.
Foto: dubib.com
Penerapan standar halal global segera diberlakukan.

REPUBLIKA.CO.ID, Organisasi internasional yang dapat dipercaya dan mampu menyelaraskan layanan halal global sangat dibutuhkan.

Menurut peneliti dari Lembaga Riset Ilmiah Kuwait, Dr Hani Mansour al-Mazeedi, sebagian besar lembaga sertifikasi halal tak memiliki komite ilmiah dan syariah.

Tak adanya komite tersebut mengakibatkan lembaga sertifikasi tak memahami hukum kehalalan pangan terkait teknologi baru.

"Dua komite (ilmiah dan syariah) diperlukan untuk memecahkan masalah agama yang muncul terkait teknologi baru tersebut untuk memahami sifat kimia dari bahan baku, serta untuk menyediakan prosedur pengalihan produksi haram ke halal," ujar al-Mazeedi.

Menurut dia, kesalahan sertifikasi banyak terjadi di Barat, terutama dalam pemotongan ataupun pengolahan daging. Dalam hal ini, banyak ketidakhati-hatian dalam proses penyembelihan hewan serta pengolahan keju.

"Mereka tidak sungguh-sungguh memilah operator pemotongan yang halal. Saya bahkan menyaksikan sendiri pemotongan hewan berlabel halal di Prancis tak mengucapkan doa tasmiyah saat menyembelih hewan," ujarnya.

Karena itu, lanjut al-Mazedi, perlu adanya sebuah organisasi internasional yang dapat dipercaya dan mampu menyelaraskan layanan halal global. Hal ini penting mengingat banyaknya badan sertifikasi yang tak dapat dipercaya dalam menangani kehalalan pangan, terutama daging.

Hal serupa juga dikatakan Direktur Penelitian Ilmu Hayat Faroogh Iran, Dr Mohammed Hussain Shojaee. Menurutnya, standar halal global merupakan hal yang sangat penting.  Dengan demikian, kualitas dan keamanan pangan umat Islam dapat terjamin.

Untuk mencapai penyatuan standar tersebut, diakui Shojaee, akan sangat rumit. Namun, hal itu bukan berarti upaya untuk menjaga umat Islam dari pangan haram harus berhenti. ''Bagaimanapun, umat Islam berhak mendapat makanan yang sehat dan aman.''

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement