Ahad 30 Dec 2012 15:34 WIB

Muslimah di Negara Ini Condong Menikahi Pria Non-Muslim

Rep: Agung Sasongko/ Red: Citra Listya Rini
Pernikahan yang dilakukan secara Islam.
Foto: onislam.net
Pernikahan yang dilakukan secara Islam.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Naiknya populasi Muslim di Inggris dibarengi meningkatnya jumlah pernikahan beda agama. Yang menarik, Pernikahan beda agama itu lebih banyak dilakoni Muslimah.

Heather Al Yousuf misalnya. Ia seorang Muslimah yang menikahi pria non-Muslim. Menurut dia, tidak sulit untuk hidup dengan pasangan beda agama.

"Kuncinya, masing-masing tetap melaksanakan agama yang dianut," kata dia seperti dikutip Al-Jazeera.com, Ahad (29/12). Heather sendiri menikah sejak 1990.

Hingga saat ini, kehidupan Heather dan suainya berjalan harmonis. Melihat pengalaman dari diri mereka sendiri, selanjutnya pasangan ini membuat jejaring pasangan beda agama. Dari mereka, muncul pasangan beda agama lain.

Salma dan Pim, pasangan beda agama lainnya merasakan hal yang sama dengan Heather. "Saya mencintai Salma, saya tahu dia Muslim sedangkan saya Kristen. Saya pikir akan ada banyak konflik, kenyataannya tidak," kata dia yang akhirnya menikahi Salma di Taj Harget, Pusat Pendidikan Islam di Oxford.

Melihat fenomena ini, Imam Hargery mengatakan tidak ada ayat dalam Alquran yang melarang Muslimah menikahi pria non-Muslim.

"Allah SWT yang Maha Kuasa hanya menjelaskannya secara eksplisit dalam Al Quran pada surah Al-maidah ayat 5 yang berbunyi setiap pria Muslim diperbolehkan menikahi perempuan lain yang tidak beragama Islam," papar dia.

Menurut sensus 2001, jumlah pernikahan beda agama mencapai 21.000 pasangan. Namun, sensus itu tidak menyebut secara detail demografi keagamaannya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement