Jumat 28 Dec 2012 18:57 WIB

Istana Yildiz Sinergi Gaya Rococo, Barok, dan Islam (2)

Rep: Mohammad Akbar/ Red: Chairul Akhmad
Istana Yildiz di Turki.
Foto: photo-travel.com
Istana Yildiz di Turki.

REPUBLIKA.CO.ID, Di dalam areal istana ini terdapat sejumlah paviliun. Ada paviliun Sale, Malta, Cadir, dan beberapa lainnya.

Dari sejumlah paviliun tersebut, paviliun Sale merupakan bangunan yang paling besar dan paling indah.

Paviliun yang menjadi tempat tinggal sultan ini tampil dengan langit-langit tinggi serta dekorasi berupa ornamen khas Turki. Tampilan paviliun ini memperlihatkan kemajuan desain arsitektur pada itu.

Paviliun Sale terdiri atas dua bangunan terpisah. Bangunan pertama dibangun pada 1889. Sementara, bangunan kedua dihadirkan sembilan tahun berikutnya.

Paviliun ini memiliki dua lantai utama dan sebuah basement. Dua lantai utama itu dihubungkan oleh tiga tangga yang terlihat anggun. Salah satunya berbahan marmer sedangkan dua tangga lainnya terbuat dari kayu.

Mengamati secara detail corak maupun desain pada bangunan ini, tampak jelas Istana Yildiz merupakan hasil karya arsitektur yang memadukan gaya Rococo, Barok, dan Islam. Jika menelusuri bagian dalam istana ini, terasa benar dominasi desain Barok, utamanya pada corak dekoratif yang mempercantik bagian langit-langit.

Sementara, guratan desain Rococo terlihat pada pilihan furnitur dan perabotan. Lihat saja bentuk meja dan kursi, juga tungku pemanas yang di atasnya terdapat kaca dengan ukiran bercorak Rococo.

Sementara, sentuhan desain Islam terlihat jelas pula pada beberapa bagian di bangunan ini. Salah satunya pada pilihan ornamen bermotif flora, bukan motif makhluk hidup, seperti manusia ataupun hewan. Ornamen  ercorak flora ini dibuat di atas bahan porselen.

Di bagian eksterior, menyemburat warna jingga kekuningan pada tembok bangunan. Hal ini kemudian berpadu dengan tiang-tiang pilar yang berselimut warna putih. Di setiap ujung pilar-pilar putih itu terdapat pula campuran desain ala Barok.

Fasilitas pendukung

Sebagai istana yang menjadi tempat tinggal sultan, bangunan ini dilengkapi dengan sejumlah fasilitas pendukung. Sebut saja, misalnya, istana ini pabrik porselen sendiri, ruang opera, perpustakaan, museum, hingga bengkel.

Desain ruang opera di istana ini tak berbeda jauh dengan desain Gedung Kesenian Jakarta (GKJ) di Pasar Baru, Jakarta. Letak panggung berada di bagian tengah. Sementara, di bagian atasnya terdapat ruang untuk menonton.

Ruang untuk duduk berada di sisi kiri, kanan, dan bagian muka panggung. Di bagian dasar, terdapat pula jejeran bangku untuk menonton pertunjukan.

Istana ini juga dilengkapi kolam renang dan green house. Sementara, di bagian pekarangannya menyelip masjid kecil sebagai tempat beribadah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement