Rabu 26 Dec 2012 13:32 WIB

Hikmah Sang Guru Besar (2)

Ilustrasi
Foto: blogspot.com
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Seorang pria dalam mimpinya berjumpa dengan Sufi yang dihormati karena perbuatan baiknya. "Aku diberi penghargaan karena menyingkirkan kulit buah di jalan, yang seseorang dapat terpeleset olehnya," ujar si Sufi.

Ketika hal ini dilaporkan kepada Sufyan ats-Tsauri, ia berkata, "Betapa beruntungnya ia tidak dihukum untuk setiap peristiwa dimana ia beramal dan merasa senang atas perbuatan itu." (Sufyan ats-Tsauri)

Dosa

Dosa menentang Allah adalah satu hal; tetapi dosa pada sesama manusia adalah lebih buruk. (Al-Ghazali)

Manusia Harus dalam Keadaan Benar

Uwais al-Qarni berkata pada beberapa pengunjung, “Apakah engkau mencari Allah? Jika demikian, mengapa engkau datang kepadaku?"

Para pengunjung hanya berpikir bahwa mereka memang mencari Allah. Kehadiran mereka dan emanasi (pancaran) mereka terbuka.

"Jika engkau tidak demikian," lanjut Uwais, "Kendaraan apa yang mengangkut dirimu denganku?"

Karena mereka para cendekiawan dan emosionalis, mereka tidak dapat memahaminya. (Sufyan ats-Tsauri)

Majusi

Seorang Majusi pemuja api ditanya, mengapa ia tidak menjadi Muslim.

Ia menjawab, "Jika maksudmu bahwa aku harus menjadi orang sebaik Bayazid, aku tidak berani. Bagaimanapun, jika maksudmu aku harus menjadi orang sejelek engkau, aku tidak sudi."

Kelas

Kelas-kelas yang lebih rendah pada masyarakat adalah mereka yang mempergemuk diri sendiri dalam kehidupan atas nama agama. (Bayazid al-Bisthami)

Nama-Nama

Engkau menyebutku orang Kristen, untuk membuatku marah dan membuat dirimu sendiri merasa senang. Lainnya menyebut diri mereka orang Kristen, untuk membuat diri mereka sendiri merasakan emosi yang lain. Baiklah jika kita berurusan dengan kata-kata yang menyenangkan, aku akan menyebutmu penyembah setan. Itu akan memberimu suatu agitasi yang akan menyenangkan dirimu untuk beberapa waktu. (Ibnu al-Mubarak)

Bayazid al-Bisthami

Seorang pria religius yang tulus, murid Bayazid, suatu hari berkata padanya:

"Aku terkejut bahwa seseorang yang menerima Allah tidak harus hadir di masjid untuk shalat."

Bayazid menjawab, "Aku, di lain pihak, terkejut bahwa siapa pun yang mengetahui Allah dapat memuja dan tidak kehilangan akal sehatnya, menjalankan shalatnya yang tidak sempurna." (Zabardast Khan)

Melayani

Aku tidak akan melayani Allah seperti seorang buruh, dalam pengharapan akan upahku. (Rabi'ah al-Adawiyah)

sumber : Jalan Sufi: Reportase Dunia Ma'rifat oleh Idries Shah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement