Rabu 19 Dec 2012 13:40 WIB

Pertanian di Padang Tandus Arabia (1)

Rep: Fenny Melisa/ Red: Chairul Akhmad
Rub al-Khali atau dikenal dengan Empty Quarter  di Semenanjung Arabia.
Foto: tripwow.tripadvisor.com
Rub al-Khali atau dikenal dengan Empty Quarter di Semenanjung Arabia.

REPUBLIKA.CO.ID, Untuk merevitalisasi oasis, dibangun saluran irigasi sepanjang 1.300 kilometer untuk mengairi 40 ribu hektare lahan.

Jauh di luar daerah subur bulan sabit atau yang dikenal dengan fertile crescent yang meliputi wilayah Suriah, Turki, dan Irak utara, pertanian menjadi pertandingan abadi antara manusia dan alam.

Pada sebagian besar Semenanjung Arabia, misalnya. Di wilayah yang merupakan salah satu daerah paling kering di Bumi karena curah hujan yang kurang dan jika pun ada langsung menguap, kemajuan pertanian menjadi salah satu yang paling inovatif dan dramatis terjadi di sana.

Lebih dari satu juta mil persegi daerah Semenanjung Arabia tidak terdapat sungai dan bahkan bagian selatan semenanjung tertutupi oleh padang pasir terbesar di dunia, Rub al-Khali atau dikenal dengan “Empty Quarter”.

Sebelum akhirnya teknologi modern bisa mencapai jauh ke dalam bumi untuk mencari air, pertanian di sana terbatas pada daerah-daerah, tempat air ditemukan dekat permukaan atau dekat dengan mata air alami.

Bagaimanapun, di mana pun air berada, di sanalah pertanian mulai diintensifkan. Pertanian di Semenanjung Arabia dimulai pada abad ke-16 M di sekitar oasis al-Hasa, salah satu oasis tertua di dunia.

Di oasis al-Hasa inilah 35 mata air muncul. Untuk membantu petani, irigasi dan drainase di al-Hasa dibangun. Di sana pula tumbuh kurma yang paling terkenal selama berabad-abad. Sampai waktu tertentu, kurma kemudian menjadi makanan penting di seluruh Semenanjung Arabia.

Pertanian kuno Semenanjung Arabia juga menanam alfalfa. Alfalfa (Medicago satival), yakni tumbuhan dari keluarga kacang polong (fabaceae). Tumbuhan jenis legum hijau abadi (evergreen) ini umumnya berumur empat hingga delapan tahun, bahkan bisa hidup lebih dari 20 tahun, bergantung pada varietas dan iklim.

Alfalfa dapat mencapai ketinggian satu meter dan memiliki sistem perakaran yang dalam, menghujam sampai lebih dari 15 meter. Hal ini membuatnya sangat tangguh, terutama terhadap kekeringan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement