REPUBLIKA.CO.ID, KAMPALA -- Lemahnya kualitas umat Islam menjadi hambatan serius di Uganda. Umat Islam tidak memiliki pengaruh dalam kehidupan politik dan sosial. Rektor Universitas Islam Uganda, Ahmad Kawesa Sengendo mengatakan dari 69 Menteri dalam kabinet, hanya enam posisi menteri yang diisi Muslim.
Itu pun menteri dengan pos tidak strategis. Contoh lainnya, hanya ada dua lulus sarjana Muslim pada saat kemerdekaan.
"Tapi, Allah tahu apa yang terbaik untuk umatnya, berkat kerja keras dan Ridho-Nya, kami berhasil meningkatkan jumlah lulusan sarjana," kata dia seperti dikutip arabnews.com, Jumat (14/12).
Menurut Ahmed, dampak dari meningkatnya kualitas sumber daya muslim telah terlihat. Jumlah universitas Islam yang dibangun bertambah. Demikian pula dengan jumlah masjid. Belum lagi pada bidang pertanian, dimana umat Islam sangat berperan.
"Tapi tentu saja, tingkat kemiskinan di kalangan umat Islam sangat tinggi. Ini menjadi perhatian utama," ungkapnya.
Ahmed menegaskan saat ini Muslim Uganda menaruh perhatian besar pada dunia pendidikan. Sasaran dari perhatian itu terfokus pada kalangan Muslimah. Dalam banyak hal, kalangan Muslimah jauh tertinggal.
Harus diakui, umat Islam juga berperan dalam hal ini. "Jadi kami mencoba untuk membuat beberapa upaya yang disengaja untuk mengatasi masalah pendidikan dan kesehatan di kalangan perempuan," kata dia.