Jumat 14 Dec 2012 14:33 WIB

Uganda Tekan Islamofobia dengan Media

Rep: Agung Sasongko/ Red: Mansyur Faqih
Stop Islamofobia
Foto: wordpress.com
Stop Islamofobia

REPUBLIKA.CO.ID, KAMPALA -- Menyebarnya virus Islamofobia di Uganda juga didorong oleh tak adanya media yang dapat digunakan sebagai penyeimbang. Hal itu pun disadari betul oleh Rektor Universitas Islam Uganda, Ahmad Kawesa Sengendo.

Seperti dikutip arabnews.com, Jumat (14/12), Ahmad mengatakan, ada beberapa upaya terkait masalah itu. misalnya saja, Muslim Uganda kini telah memiliki stasiun radio.  

“Belum meluas memang, tapi ini penting guna menyampaikan pesan Islam,” kata dia.

Ke depan, ada usaha untuk membuat satu media cetak dan televisi Islam. Usaha itu dimulai dengan menyiapkan sumber daya yang dibutuhkan.  

“Pemerintah telah menyetujui lisensi bagi kami. Sebagian peralatan sudah terpenuhi, sisanya butuh bantuan dari umat Islam sendiri,” papar Ahmad. 

Menurutnya, perlu digarisbawahi bahwa terorisme tidak terbatas pada satu agama. Tapi tergantung dari kondisi mental orang-orang tertentu, terlepas dari kepercayaan yang dianut atau ras.

Makanya, upaya untuk meluruskan bahwa Islam tak identik dengan terorisme dianggap menjadi sangat penting. Meski pun ada Muslim yang tidak mengerti Islam yang justru menjadi ancaman terbesar. 

“Karena itu, kita berkonsentrasi apa yang mengikat kita bersama-sama. Dengan demikian, kita akan mampu membuat dunia lebih baik,” tutur dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement