Selasa 04 Dec 2012 22:45 WIB

Uqbah bin Abi Mu'ith, Memilih Teman Ketimbang Iman (2)

Rep: Fitria Andayani/ Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: sfgate.com
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Uqbah meludahi wajah Rasulullah setelah dia menyatakan keluar dari Islam.

Mengetahui keislaman Uqbah, teman-teman bisnisnya banyak yang terkejut. Salah satu di antaranya adalah Ubay bin Khalaf.

Ubay pun menanyakan langsung kebenaran berita itu. “Kamu sudah rusak, hai Uqbah,” kata Ubay.

Maka, Uqbah membuka rahasia mengapa dia masuk Islam. “Demi Allah, aku tidak rusak. Aku lakukan hal itu karena pada perjamuan makan itu ada seorang tamu. Ia tidak mau menyentuh makananku sebelum aku bersaksi di hadapannya. Aku malu jika ada tamu yang keluar dari rumahku sementara ia belum memakan hidanganku.”

Ubay kemudian mengancam Uqbah. “Aku tidak rela. Aku tidak ingin melanjutkan hubungan perdagangan ini denganmu sampai kamu menyatakan keluar dari agama Muhammad!”

Dia pun menyuruh Uqbah untuk menyatakan hal tersebut di hadapan Nabi Muhammad langsung. Tak sampai di situ saja, Ubay menyuruh Uqbah untuk mencaci maki Rasulullah di hadapan orang banyak dan meludahi wajahnya.

Sahabat dekatnya yang lain, pemimpin Quraisy yang terkenal kejam Abu Jahal, juga terkejut dengan kabar tersebut. Sekembalinya dari perjalanan, Abu Jahal langsung menemui Uqbah dan mengingatkan kepadanya agar tidak sampai meretakkan tali persahabatan yang telah terjalin.

Bahkan, ia juga menyuruhnya untuk menemui Rasulullah dan meludahinya. “Pilihlah bagimu wahai Uqbah, agamamu atau kaummu, Muhammad atau keluargamu!” ancamnya.

Ubay bin Khalaf dan Abu Jahal menginginkan agar sahabat mereka itu murtad dan kembali kafir. Mendengar ancaman-ancaman tersebut Uqbah galau. Dia tidak ingin kehilangan rekan bisnis dan sahabatnya. Dia tidak ingin keuntungnya berkurang.

Uqbah pun merenung sejenak, membandingkan antara keduanya. Tetap dengan keyakinan barunya Islam ataukah kembali pada kekufuran dan tetap bersahabat dengan Abu Jahal serta mendapatkan kembali rekan bisnisnya.

Setelah menghitung untung-ruginya secara matang, atas desakan Ubay dan Jahal, akhirnya ia menemui Rasulullah. Di hadapan Rasulullah, ia menyatakan keluar dari Islam. Ia pun mencaci-maki dan tak lupa meludahi wajah Nabi Muhammad SAW.

Atas perlakuan ini, Rasulullah bersabda. “Kelak engkau akan keluar dari Makkah dari bukit sebelah itu dan aku akan menyambutmu dari bukit sebelah itu. Pada saat itu engkau menyesali perbuatanmu.”

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement