Jumat 30 Nov 2012 14:13 WIB

Pembayaran Zakat Era Digital (1)

Rep: Susie Evidia Y/ Red: Chairul Akhmad
Pemilik Digital Jaya Solusi Iqbal Farabi (kanan), CEO Rumah Zakat Nur Efendi (tengah), dan CEO Digital Jaya Solusi Ibnu Maksum (kiri) saat launching Zakat via Blackberry atau Z-Mobile di Jakarta.
Foto: Antara
Pemilik Digital Jaya Solusi Iqbal Farabi (kanan), CEO Rumah Zakat Nur Efendi (tengah), dan CEO Digital Jaya Solusi Ibnu Maksum (kiri) saat launching Zakat via Blackberry atau Z-Mobile di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, Tidak ada alasan lagi bagi para muzaki untuk malas membayar zakat. Berbagai fasilitas untuk memudahkan pembayaran zakat sudah dilakukan para lembaga amil zakat (LAZ).

Tak lagi manual, tetapi tren bayar zakat merambah dunia digital. Bisa melalui internet banking, debit setiap bulan, jemput ke rumah, hingga media jejaring sosial dilibatkan untuk memudahkan para muzaki.

Rumah Zakat (RZ) termasuk lembaga yang mengoptimalkan fasilitas pelayanan dari berbagai aspek. Bagi muzaki yang masih sempat menyerahkan sendiri, tinggal mengunjungi kantor RZ yang tersebar di 18 provinsi.

Namun, bagi yang dananya minta dijemput, tim dari konsultan RZ siap mendatangi dari rumah ke rumah. Bagi muzaki yang sibuk, kata Chief Executive Officer (CEO) Rumah Zakat Nur Efendi, tinggal mengirim dananya melalui internet banking atau ATM di semua bank syariah maupun konvensional sudah ada konten Rumah Zakat.

Untuk yang tinggalnya di pelosok, RZ memberi kemudahan melalui PPOB (payment point online bank-Red). Cakupannya hingga kelurahan. Di gardu tempat pembayaran listrik pun, RZ hadir untuk memudahkan para muzaki.

“Fasilitas pelayanan kini sampai ke pelosok agar para muzaki membayar zakat tidak perlu lagi harus ke kota, tinggal memanfaatkan PPOB atau membayar di gardu listrik,” ujar Nur.

Rumah Zakat pun kini merambah untuk kalangan yang melek IT. RZ meluncurkan konten zakat di Android, BB, serta iPad. Ini bertujuan untuk memudahkan pelayanan zakat. “Ketika ada orang-orang yang mau berbuat baik, jangan dipersulit,” kata Nur. “RZ akan selalu ada di manapun, kapan pun muzakki butuhkan.”

Alhasil, transaksi pembayaran zakat mengalami kenaikan hingga 23 persen. Walaupun 60 persen muzaki masih memilih menyerahkan sendiri zakat ke kantor RZ sedangkan 40 persennya memanfaatkan fasilitas pelayanan perbankan.

Dengan dimaksimalkannya fasilitas pelayanan, target penghimpunan dana zakat RZ pun naik. Pada 2011, target sebesar Rp 270 miliar. Pada 2012 Rp 342,8 miliar. Dari Januari-Juli 2012 terkumpul Rp 80 miliar. Target selama Ramadhan 2011 sebesar Rp 40 miliar. Pada 2012 naik menjadi Rp 101 miliar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement