REPUBLIKA.CO.ID, Program pendidikan efektif meningkatkan taraf hidup dhuafa.
Selain terbukti berkonstribusi mengentaskan kemiskinan, zakat juga memberikan manfaat bagi upaya mencerdaskan bangsa.
Sejumlah lembaga amil zakat (LAZ) mengalokasikan sebagian dari dana zakat yang berhasil dihimpun untuk membantu peningkatan kualitas pendidikan. Bentuk programnya pun beragam.
Sejak berdiri 19 tahun lalu, Dompet Dhuafa (DD) memberikan 35 persen dana untuk pendidikan. Menurut Direktur Eksekutif DD, A Juwaini, hal ini dilakukan karena pendidikan program strategis sebagai investasi berharga untuk generasi masa depan.
Ia mengatakan, ada tiga program pendidikan di lembaga itu, yaitu beasiswa, “Siswa Unggulan”, dan “Guru Berdedikasi”. Beasiswa diberikan un tuk pelajar mulai SMP, SMA, hingga perguruan tinggi yang tersebar di seluruh Indonesia. Beasiswa ini hanya untuk dhuafa berprestasi.
Tiap tahun total penerima manfaat sebanyak kurang lebih 1.500 orang. Perinciannya, 450 mahasiswa, 350 pelajar, dan sisanya para guru. Jumlah dananya sekitar Rp 20 miliar per tahun. Jumlah itu mengalami peningkatan tiap tahunnya rata-rata Rp 1 miliar hingga Rp 2 miliar.
Penyaluran beasiswa diberikan kepada para siswa yang sekolah di pelosok-pelosok hingga kota-kota besar. Tidak sedikit penerima beasiswa dari DD ialah para mahasiswa perguruan tinggi ternama, seperti ITB, UI, IPB, dan lainnya.
Dari penyaluran dana umat ini, DD tidak memberikan syarat apa pun bagi para siswa atau mahasiswa penerima beasiswa. “Kita hanya memberikan pembinaan akhlak, mental, dan nilai-nilai agar mereka menjadi generasi Muslim yang berakhlak mulia,” kata Juwaini.