REPUBLIKA.CO.ID, Bidang sains dan teknologi memang menjadi andalan MAN IC Serpong. Hal ini tidak lepas dari sejarah berdirinya MAN IC Serpong yang dirintis oleh BJ Habibie.
Selama ini, lulusan madrasah hanya pintar di bidang agama. Pada masa Habibie, setiap ada penjaringan beasiswa dari luar negeri di bidang sains, lulusan madrasah kalah.
Hal inilah yang mendorong MAN IC mengedepankan bidang sains dan teknologi. Tidak hanya sains dan teknologi, tapi bidang agama juga menjadi perhatian utama.
Tradisi yang sudah dilakukan para siswa ketika tsanawiyah, pondok pesantren tetap dilanjutkan di MAN IC. Lulus sekolah para siswa harus hafal lima juz.
Sedangkan, yang sebelumnya sudah hafal lima juz, didorong lagi menjadi hafal 10 juz. Para siswa pun menjalankan puasa sunah Senin-Kamis dan shalat tahajud.
Suwardi menyebut, kesuksesan tersebut berkat kerja keras para guru dan pihak sekolah yang memberi pelayanan seoptimal kepada siswa. Para guru totalitas mengajar, baik di dalam maupun di luar kelas.
Komunikasi yang baik antara guru dan murid disebut-sebut sebagai kunci keberhasilan para siswa. “Secara emosi, mereka juga dekat, apalagi para siswa boarding (di asrama) sehingga guru berperan sebagai pengganti orang tua.”
Program ke depan, katanya, MAN IC Serpong membuat perpustakaan digital yang bisa diakses seluruh madrasah dan sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Melalui perpustakaan digital ini, pengalaman yang baik dari MAN IC Serpong bisa ditiru sekolah-sekolah lain.