REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH---Lantaran melewati batas kapasitas barang, tak sedikit jamaah haji yang terpaksa meninggalkan barang bawaannya. ‘’Namun, jumlahnya tidak sebanyak tahun lalu,’’ ujar Sekretaris Misi Haji Indonesia Daerah Kerja Madinah, Sofwan Abdul Djani, Selasa (20/11).
Dibandingkan beberapa tahun lalu, Sofwan hanya menyebutkan jumlah barang bawaan jamaah yang tak terangkut hanya berupa gundukan kecil. ‘’Kalau tahun-tahun lalu, jumlah barang tercecer itu bisa seperti gunung tinggi,’’ ujarnya .
Barang yang tak terangkut itu pun bukanlah barang mahal yang bernilai tinggi. Menurut Sofwan, pihaknya mendapati adanya kompor, seterika, jam-jam murah, sampai mainan anak. ‘’Sedangkan tahun lalu, ada jamaah yang meninggalkan jam-jam mahal,’’ lanjut Sofwan.
Pada kesempatan yang sama, Sofwan juga menyebutkan masih ada saja jamaah yang diam-diam berniat membawa air zamzam dalam bagasinya. Padahal, pihaknya terus mengimbau agar jamaah tidak lagi membawa air zamzam karena akan mendapatkan jatah di embarkasi masing-masing. ‘’Kami terus mengimbau jamaah agar tidak membawa air zamzam karena bisa dipastikan akan ada sweeping (penyisiran) dan air itu tidak akan bisa diangkut,’’ paparnya.
Pada Selasa ini adalah hari terakhir kedatangan jamaah haji Indonesia dari Makkah. Menurut Sofwan, setidaknya ada tiga kloter terakhir yang akan menyambangi Madinah. ‘’Secara keseluruhan sudah ada sekitar 254 kloter dengan jumlah jamaah sekitar 90 ribu orang,’’ kata dia.