Rabu 14 Nov 2012 19:25 WIB

Islamic Center, Eksis Tanpa Sorotan Media (3-habis)

Rep: Susie Evidia/ Red: Chairul Akhmad
Gedung PUSDAI di Bandung, Jawa Barat.
Foto: wordpress.com
Gedung PUSDAI di Bandung, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, Apa yang dilakukan JIC juga dilakukan oleh Pusat Dakwah Islam (PUSDAI) Jawa Barat.

Sesuai dengan namanya, lembaga yang berlokasi di Jl Diponegoro Bandung ini diharapkan berfungsi sebagai pusat studi dan dakwah.

Unit Publikasi, Perpustakaan, dan Galeri Masjid PUSDAI, Taufiq Rahman, mengatakan program andalan PUSDAI adalah latihan manasik haji.

PUSDAI mengemas latihan manasik haji seakan-akan nyata seperti yang terjadi di Tanah Suci. Tempat latihan manasik umumnya hanya menyediakan bentuk Ka’bah untuk sai. Sedangkan PUSDAI mengemasnya lebih lengkap.

Beberapa area dijadikan tempat wukuf seperti di Arafah, sai, lempar jumrah di Mina, serta menyediakan tempat miqat untuk bermalam.

Kegiatan menarik lainnya yang diminati adalah kursus bahasa asing. Ada kursus bahasa Arab, Inggris, Jerman, Prancis, Mandarin, dan Jepang. Tapi, kini fokus hanya dua bahasa, yaitu Arab dan Inggris.

Kelas bahasa Arab dibagi tiga pilihan, yaitu bahasa Arab bagi yang berangkat haji, memahami Alquran, dan paket bagi calon Tenaga Kerja Indonesia. “Peminatnya sangat beragam. Dari pelajar, anak-anak muda, dewasa, orang tua, hingga pensiunan,” jelas Taufiq.

Dari tiga pilihan tersebut, yang paling diminati adalah kursus bahasa Arab untuk pemahaman Alquran. Pertemuan digelar sepekan sekali atau dua kali. Bahkan, ada juga yang sengaja minta waktu privat.

Lembaga ini juga melakukan penggalian dana secara mandiri. Di gedung yang berdekatan dengan kantor PUSDAI, mereka mengelola gedung untuk disewakan untuk berbagai event. “Saking banyaknya peminat, pemesanan gedung dilakukan setahun sebelum hari pelaksanaan,” kata Taufiq.

Pameran kelas lokal maupun nasional pernah juga digelar di Gedung PUSDAI. Seperti kerjasama dengan Kedutaan Besar Turki yang mengadakan pameran dengan menampilkan berbagai duplikat pedang dan tongkat peninggalan para nabi. Pameran ini mendapat predikat rekor paling banyak dikunjungi dibandingkan pameran yang digelar di masjid lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement