REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya guru dan ulama K.H Imam Subakir Ahmad Rabu (7/11) di RSUD Madiun, Jawa Timur.
Hidayat juga memiliki kesan tersendiri terhadap sosok K.H Subakir yang rendah hati tersebut. Hidayat mencatat K.H Subakir berjasa dalam memberikan pengetahuan bahasa arab bagi semua alumnus Gontor.
"Beliau guru bahasa arab saya ketika kelas 5 dan 6 di KMI, almarhum mengajarkan bahasa arab tidak hanya sebagai alat komunikasi, namun juga tertanam dalam perilaku dan pola pikir," ungkap Ketua Fraksi PKS ini kepada ROL.
K.H Subakir terkenal sebagai guru yang pandai mengajarkan bahasa arab sebagai bahasa sehari-hari di Gontor. Metode K.H Subakir dalam ingatakan Hidayat sangat komprehensif menanamkan bahasa arab dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari.
"Kami alumni Gontor sangat terbantu dengan pengajaran beliau, bahasa arab menjadi tertanam dengan kuat dan tercermin dalam perilaku," imbuh Hidayat.
K.H Subakir terakhir menjabat sebagai Pembantu Rektor I Institut Studi Islam Darusalam (ISID) Gontor. Beliau wafat dalam usia mendekati 80 tahun. Jenazah akan dimandikan di rumah duka yang biasa dijadikan tempat berkantornya Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor. Lokasinya di sebelah timur Masjid Jami' Darussalam Gontor.
Jenazah kemudian akan dibawa ke Kampus Institut Studi Islam Darussalam (ISID) Siman, Ponorogo, Jawa Timur, untuk dishalatkan. Kemudian dibawa lagi ke Kompleks Pondok Modern Darussalam Gontor untuk dimakamkan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
