Selasa 06 Nov 2012 16:06 WIB

Adab Resepsi dalam Islam (2)

Rep: Heri Ruslan/ Red: Chairul Akhmad
Walimah Ursy (ilustrasi).
Foto: Antara/Widodo S Jusuf
Walimah Ursy (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Kesederhanaan dalam menyelenggarakan walimah telah dicontohkan Rasulullah SAW.

Ketika memiliki rezeki, Rasullah SAW menyembelih kambing sebagai sumber hidangan.

Namun, saat tak memiliki apa-apa, walimah pun digelar sesuai kemampuan. Semua contoh berwalimah sesuai kemampuan itu dijelaskan dalam hadis. 

Diriwayatkan dari Anas bin Malik RA, ia berkata, ''Aku melihat Rasulullah SAW mengadakan walimah untuk Zainab, yang tidak pernah diadakan untuk istri-istri beliau lainnya, dan beliau menyembelih seekor kambing.''

Namun, saat mengadakan walimah dengan Shafiyyah binti Huyay RA, Rasulullah SAW tak menyembelih apa pun.

Menurut Anas RA, Nabi SAW pernah menginap tiga hari di suatu tempat antara Khabir dan Madinah untuk menyelenggarakan perkawinan dengan Shafiyah.

Rasulullah SAW lalu mengundang kaum Muslimin untuk menghadiri walimahnya. Dalam walimah itu para undangan tak disuguhi roti maupun daging. Hidangan yang disajikan bagi para tamu undangan hanyalah kurma kering, gandum dan minyak samin.

Hal ini diajarkan Rasullah untuk menghindarkan umat Islam terjerat dari utang, karena memaksakan diri mengadakan walimah di luar batas kemampuan.

Ketiga, seorang Muslim yang mengadakan walimah hendaknya mengundang karib kerabat, tetangga dan rekan-rekan seagama. Menurut Syekh as-Sayyid Nada, mengundang karib kerabat dalam acara walimah akan mempererat tali silaturahim.

Sedangkan, mengundang tetangga dapat mendatangkan kebaikan. ''Selain itu, mengundang rekan-rekan seagama akan melanggengkan kasih sayang dan menambah rasa cinta,'' papar ulama terkemuka itu.

Keempat, Rasulullah SAW mengingatkan agar seorang Muslim tak hanya mengundang orang-orang kaya saja. Nabi menekankan agar saat walimah orang-orang miskin pun harus diundang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement