Senin 05 Nov 2012 15:20 WIB

Jamaah Nekat Bawa Penggorengan ke Bandara

Rep: Harun Husein/ Red: Dewi Mardiani
Jamaah haji memadati Bandara King Abdul Aziz di Jeddah
Jamaah haji memadati Bandara King Abdul Aziz di Jeddah

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Bermacam-macam saja tingkah jamaah haji Indonesia yang hendak pulang ke Tanah Air. Kendati belum ada yang kedapatan membawa dandang untuk memasak nasi ke bandara, seperti tahun-tahun sebelumnya, namun tetap saja ada yang nekad membawa alat memasak. Pada Ahad (4/11), seorang jamaah asal Makassar, nekad menyelipkan penggorengan di badannya.

Jamaah perempuan ini menyelipkan penggorengan berukuran sedang itu di badan bagian depan. Karena diselipkan mengikuti bentuk cembung perut, semula keberadaan benda itu tak terlalu menonjol. Alhasil, dia lolos dari perhatian para petugas passenger handling (bukan packhandling seperti ditulis sebelumnya–Red) Garuda Indonesia yang melakukan sweeping barang bawaan.

Sang nyonya mulus-mulus saja saat melewati pemeriksaan imigrasi, yang memang hanya fokus memeriksa dokumen. Tapi, sebelum memasuki ruang tunggu, dia berhadapan dengan pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh petugas pengamanan bandara yang berkebangsaan Saudi. Di sinilah keberadaan penggorengan tersebut terdeteksi, setelah seorang petugas perempuan memeriksanya.

Kendati benda keras dari metal tersebut lumayan menyembul, namun sang pemilik barang tetap belum mau mengaku. Akhirnya, jamaah haji perempuan tersebut dikeluarkan dari ruang pemeriksaan, dan petugas tersebut mengontak petugas passenger handling Garuda. “Setelah kami periksa, astaga, ternyata dia menyelipkan penggorengan di badannya,” kata petugas passenger handling Garuda, Karyanto, di Posko Garuda, Hotel Elaf, Jeddah, Senin pagi (5/11).

Akhirnya, penggorengan itu pun di sita. Karena, setelah pemeriksaan fisik, toh yang bersangkutan masih harus menjalani pemeriksaan dengan sinar x. “Pasti berbunyi dong kalau di x-ray,” kata Karyanto.

Masih kisah pada Ahad, Karyanto menuturkan seorang jamaah haji asal Makassar, juga sempat menimbulkan masalah menjelang pemeriksaan dengan sinar x di Terminal Barat Bandara King Abdul Aziz. Pasalnya, jamaah haji perempuan yang sudah berusia lanjut itu enggan menyerahkan barang bawaan di genggamannya untuk di x-ray. “Tarik-tarikan kita akhirnya,” katanya.

Karyanto yang juga customer service Garuda di Makassar itu, menambahkan, setelah tarik menarik, akhirnya bawaan itu bisa diambil. Ternyata, kata dia, bukan barang berbahaya. “Hanya bedak, ha-ha-ha,” katanya.

Pantauan di lapangan pada Ahad di Bandara King Abdul Aziz, sebagian penumpang yang ingin barangnya lebih banyak lolos ke pesawat, melakukan trik aneh. Mereka melilitkan sejumlah barang dengan tali di leher, sehingga barang itu tertutup kerudung. Sehingga mereka bisa melenggang kangkung, tak perlu menenteng barang itu. Trik seperti ini antara lain dilakukan jamaah haji asal Aceh hingga Makassar.

Karyanto mengatakan, kadang sampai tiga tali yang diikatkan ke leher jamaah, karena banyaknya barang yang hendak dibawa. “Kalau tarik barang-barang yang diikatkan di leher ini harus hati-hati. Karena kalau salah tarik, leher bisa terlilit,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement