Sabtu 03 Nov 2012 19:29 WIB

Sunni-Syiah Bisa Bersahabat

Rep: Fenny Melisa / Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: wordpress.com
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sekretaris Lajnah Perguruan Tinggi PBNU, Dr H Muhammad Zain, mengatakan Sunni dan Syiah bisa bersahabat.

"Yang berseteru itu di luar Indonesia. Mereka yang sudah orientasinya politik," ujar Zain pada "Muktamar IV Ikatan Jamaah Ahlulbait Indonesia (IJABI)" Sabtu (3/11).

Menurut Zain, Sunni dan Syiah di Indonesia lebih arif mengambil sikap. Terbukti dengan berlangsungnya Muktamar IV Ikatan Jamaah Ahlulbait Indonesia (IJABI).

"Ini menjadi cermin Syiah bukan musuh bagi Sunni begitu sebaliknya. Sunni bukan musuh bagi Syiah. Umat Islam saat lebih cerdas dalam melihat perbedaan," kata Zain.

Kasubdit Pengembangan Akademik Direktorat Pendidikan Islam Kemenag ini mengatakan dalam menghadapi perbedaan pemahaman perlu dilakukan melalui dialog terbuka. "Perlu ada dialog terbuka sehingga ada kohesi sosial antar umat," ujarnya.

Zain menuturkan, dengan adanya dialog, muktamar, atau pertemuan yang menghadirkan tokoh-tokoh ormas yang inspiratif membantu agar anggota antar ormas bisa saling memahami perbedaan. "Sepanjang tema yang diusung masing-masing ormas sentral saya kira tidak akan terjadi konflik," kata dia.

Sementara itu, Ketua Umum IJABI, Furqon Bukhori mengungkapkan bahwa IJABI tidak akan mengambil langkah untuk masuk ke jalur politik.

"Visi IJABI adalah pencerahan pemikiran dan pemberdayaan masyarakat. Fokus kami gerakan sosial kemasyrakatan. Tidak menjadi sebuah partai. Dan untuk mewujudkan visi tersebut tidak perlu melalui partai," ujar Furqon.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement