REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Kendati telah disosialisasikan berulang-ulang, jamaah haji tetap membawa barang berlebih. Akibatnya, mereka terpaksa menyortir lagi barang bawaannya saat tiba di Terminal Barat Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Rabu (31/10).
Sejumlah jamaah haji merengek-rengek agar dibolehkan membawa barang bawaan kepada petugas Garuda. Jamaah haji berusia lanjut, yang terlihat sering memelas agar dibolehkan, dengan alasan oleh-oleh untuk cucu. Namun toleransi dari pihak Garuda hanya sedikit sekalo.
Berdasarkan kontrak Kementerian Agama dengan dua maskapai yang mengangkut jamaah haji, yaitu Garuda Indonesia dan Saudi Airlines, setiap jamaah haji hanya boleh membawa tiga jenis barang. Ketiga barang itu adalah tas koper dengan berat maksimal 32 kilogram; tas troli dengan berat maksimal tujuh kilogram; dan tas paspor.
Khusus untuk tas koper, sudah ditimbang dan diambil oleh pihak Kementerian Agama di Makkah, di maktab masing-masing jamaah. Jika ada kelebihan barang saat diperiksa, diberi opsi: ditinggalkan atau dimuat jasa kargo.
Jika dimuat kargo, biayanya sekitar 10 sampai 12 real. Barang-barang itu dikirim terpisah. Koper jamaah dimuat di pesawat yang pulang bersama jamaah, sedangkan yang diserahkan ke kargo dimuat di pesawat terpisah.
Tapi, tak semua jamaah benar-benar rela meninggalkan barang bawaan. Banyak yang bernegosiasi, memohon-mohon hingga mendebat. Ada pula barang bawaan jamaah yang tercecer di bangku bandara. Menurut pantauan, barang-barang yang tercecer ini antara lain korma, buah, pop mie, hingga beras.
Garuda lepas tangan terhadap barang bawaan jamaah. Vice President Haji Garuda, Hadi Syahrean, mengatakan barang-barang jamaah yang tertinggal di bandara sepenuhnya urusan Daker Jeddah. "Kami berpedoman pada kontrak dengan Kemenag bahwa setiap jamaah hanya boleh membawa satu koper 32 kilogram, tas troli 7 kilogram, tas paspor, dan lima liter air zamzam yang akan kami berikan di Indonesia," katanya.
Pihak Daker pun belum tahu akan diapakan barang yang ditinggal jamaah. "Saya belum bisa kasi jawaban. Kita kumpulkan dulu semua, nanti kita lapor ke Kepala Daker, menunggu pengarahan selanjutnya," kata Wakil Sektor II Daker Jeddah, Moh Taslim, di Terminal Barat Bandara Jeddah.