Selasa 30 Oct 2012 18:02 WIB

Jamaah Haji yang Wafat Menjadi 200 Orang

Jamaah haji yang sakit sedang dirawat di BPHI Arafah.
Foto: Heri Ruslan/Republika
Jamaah haji yang sakit sedang dirawat di BPHI Arafah.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Innalillahi wainna illaihi rajiun. Jamaah haji Indonesia yang wafat di Tanah Suci terus bertambah.

Berdasarkan data Siskohat Daerah Kerja Makkah, pada Selasa (30/10) tercatat 28 jamaah haji yang wafat. Total jamaah yang wafat sudah mencapai 200 orang.

Sebanyak 150 jamaah wafat di Makkah, 18 orang di Madinah, 24 orang di Mina, 6 orang di Arafah, dan dua di Jeddah.

Sebanyak 70 jamaah wafat di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI), 41 orang di Rumah Sakit Arab saudi, 54 orang meninggal di Pemondokan,  18 orang di perjalanan, 10 orang tutup usia di Masjid, 5 orang wafat di BPHI sektor, dan dua orang di bandara.

Penyebab kematian jamaah haji Indonesia didominasi oleh penyakit sistem sirkulasi atau serangan jantung sebanyak 132 kasus. Sedangkan, penyebab kematian kedua adalah gangguan sistem pernafasan.

Jamaah yang wafat kebanyakan adalah pria mencapai 115 orang. Sedangkan, jamaah wanita yang wafat mencapai 85 orang.

Amirul Haj yang juga Menteri Agama RI, Suryadharma Ali mengatakan, banyak atau sedikitnya jamaah yang wafat tak bisa menjadi indikator sukses atau tidaknya penyelenggaraan haji.

Yang jelas, menurut dia, pelayanan kesehatan yang diberikan kepada jamaah haji tahun ini sudah sangat meningkat.

Meski jumlahnya terbatas, namun dokter yang ada di setiap sektor selalu berkunjung ke pemondokan untuk memeriksa kesehatan jamaah.  ‘’Upaya preventif yang dilakukan para tenaga medis sudah sangat baik,’’ kata Suryadharma.

Imbauan para tenega medis agar jamaah selalu memperbanyak minum, kata dia, sangat membantu performa jamaah.

‘’Saya merasakan sendiri, begitu kurang minum, badan saya terasa tidak enak,’’  tuturnya. Begitu minum diperbanyak lagi, kata  Suryadharma,  badan kembali segar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement