REPUBLIKA.CO.ID, Terowongan bawah tanah yang menghubungkan Mina, Arafah dan Muzdalifah akan segera dibangun untuk memudahkan transportasi angkutan jamaah, angkutan barang, ambulans, serta peralatan kebersihan. Hal itu disampaikan Wali Kota Makkah, Dr Osama Al-Bar dalam pernyataannya kemarin (28/10).
"Para ahli di Makkah tengah menggarap Proyek Pengembangan Transportasi Makkah. Diharapkan proyek tersebut dapat segera dieksekusi dalam beberapa bulan kedepan.” Ungkap Al-Bar.
Al-Bar dalam presentasinya menunjukkan bahwa stasiun yang berada di area pelontaran (Jamrat) adan langsung terhubung dengan transportasi Railway bawah tanah. Selanjutnya, railway tersebut kedepannya akan menghubungkan seluruh tempat-tempat manasik para jamaah haji seperti Arafah, Mina, Muzdalifah, dan terus ke Makkah.
Sebagaimana dilansir arabnews.com, Proyek senilai 62 miliar Real Saudi tersebut direncanakan dapat terlaksana pada awal tahun depan.
Selain itu, Al-Bar mengatakan bahwa jaringan metro bawah tanah sepanjang 182 km tersebut diprediksi akan selesai seluruhnya dalam 10 tahun. “Pengerjaannya dibagi dalam empat tahapan. Tahap pertama dijadwalkan akan selesai dalam tiga tahun dan yang mencakup 122 km,” jelas Al Bar.
Mega proyek transportasi tersebut adalah salah satu upaya pengembangan komprehensif bagi tempat-tempat manasik yang setiap tahunnya pasti dikunjungi jamaah haji. Proyek tersebut sudah mendapat persetujuan pihak kerajaan.
Mengenai kendala dari proyek tersebut, Wali Kota Makkah tersebut sempat mengeluhkan tentang kehadiran jamaah haji ilegal yang tidak memiliki dokumen haji yang sah.
"Kehadiran sejumlah besar jamaah haji tidak berdokumen cukup memberi dampak negatif dari jalannya proyek ini. Mereka yang menginap di tempat umum dan tidak memiliki tempat tinggal, bisa jadi mengganggu jalannya proyek tersebut,” ungkapnya.